Sabtu, 02 April 2011

Understanding Internal Control

Share it Please

Chapter 10 – Understanding Internal Control
Pengertian Pengendalian Intern
1. IAI (2001:319.2) :
à“suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”
Beberapa alasan pentingnya pemahaman pengendalian intern: Dapat tidaknya audit dilakukan, Menentukan salah saji material yang berpotensi terjadi, Menentukan risiko deteksi, Mendesain pengujian audit.
Komponen Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
Manajemen dan pegawai/karyawan seharusnya mempunyai komitmen dan sikap yang positif dan konstruktif terhadap pengendalian internal dan kesungguhan manajemen. Kunci lingkungan pengendalian adalah:
  • Integritas dan Etika
  • Komitmen terhadap Kompetensi
  • Struktur Organisasi
  • Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
  • Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia yang Baik
Penaksiran Risiko
Pengendalian internal yang baik memungkinkan penaksiran risiko yang dihadapi oleh organisasi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Langkah-langkah dalam penaksiran risiko adalah sebagai berikut:
  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
  • Menaksir risiko yang berpengaruh cukup signifikan
  • Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisma yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian seharusnya efesien dan efektif untuk mencapai tujuan pengendalian itu sendiri. Aktivitas pengendalian meliputi:
  • Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup
  • Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai
  • Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup
  • Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan
  • Evaluasi secara independen atas kinerja
  • Pengendalian terhadap pemrosesan informasi
  • Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan
Informasi dan Komunikasi
Informasi seharusnya dicatat dan dikomunikasikan kepada manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan di dalam organisasi dan dalam bentuk dan jangka waktu yang memungkinkan diselenggarakannya pengendalian internal dan tanggung jawab lain terhadap informasi tersebut. Di dalam menjalankan dan mengendalikan operasinya, manajemen harus mengkomunikasikan kejadian yang relevan, handal, dan tepat waktu.
Monitoring
Monitoring seharusnya menilai kualitas kinerja sepanjang waktu dan menyakinkan bahwa temuan-temuan audit dan reviu lainnya diselesaikan dengan tepat. Hal ini meliputi:
  • Mengevaluasi temuan-temuan, reviu, rekomendasi audit secara tepat.
  • Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan rekomendasi dari audit dan reviu.
  • Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang digunakan untuk menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian manajemen.
Hubungan Pengendalian Intern Dengan Ruang Lingkup (Scope) Pemeriksaan
          Pengendalain intern lemah (tidak berjalan dengan efektif ) :
§  Kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan dan kecurangan yang besar
§  Resiko yang dihadapi auditor juga besar (risiko untuk memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan) karena auditor kurang hati-hati dan tidak cukup bukti yang mendukung pendapatnya
§  Auditor harus memperluas scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantive test (misal : jumlah konfirmasi piutang yang dikirimkan harus lebih banyak, pada saat observasi dan stock opname harus melakukan test perhitungan phisik persediaan yang lebih banyak)
          Pengendalain intern berjalan efektif :
§  Scope pemeriksaan pada saat substantive test dipersempit
Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Intern
          Pemahaman komponen pengendalian intern à didokumentasikan untuk merencanakan audit
          Bentuk dan isi dokumentasi à tergantung ukuran,kompleksitas, sifat pengendalian intern entitas
          Semakin kompleks pengendalian intern dan luas prosedur yang dilaksanakan à semakin luas dokumentasi pemahaman pengendalian intern
          Baik buruknya pengendalian intern berpengaruh pada :
§  Keamanan harta kekayaan perusahaan
§  Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
§  Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
§  Tinggi rendahnya audit fee
§  Jenis opini dari akuntan publik
          Cara melakukan pemahaman dan evaluasi pengendalian intern: Internal Control Questionnaires, Flow Chart, Narrative.
Hasil pemahaman dan pengujian pengendalian intern
Hasilnya dapat menentukan : sifat, saat dan luasnya audit yang akan dilaksanakan.
Sifat: Pemilihan prosedur audit yang akan digunakan,
Saat: Pemilihan waktu pengujian audit yang akan dilakukan,
luas : Penentuan jumlah pengujian yang diperlukan untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran            penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Tiga jenis prosedur audit dalam pemahaman pengendalian intern:
            1. Wawancara dengan personal yang kompeten,
            2. Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan,
            3. Melakukan pengamatan atas kegiatan entitas.
Pemahaman atas lingkungan pengendalian
1.         Permintaan keterangan dari manajer yang bertanggung            jawab,
2.             Inspeksi dokumen dan catatan,
3.             Pengamatan atas kegiatan entitas.
Misalnya tentang pemanfaatan sistem anggaran
Pemahaman atas informasi dan komunikasi:
            1.             Golongan utama transaksi bisnis,
                2.             Bagaimana transaksi tsb timbul dan dilaksanakan,
                3.             Dokumen dan catatan yang digunakan,
                4.             Proses pengolahan data akuntansi,
                5.             Proses penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Pemahaman atas aktivitas pengendalian
Pemahaman atas aktivitas pengendalian pada umumnya bersamaan dengan pemahaman atas lingkungan pengendalian, pemahaman atas risiko, dan pemahaman atas informasi dan komunikasi.
Pemahaman atas penaksiran risiko
Pemahaman tentang bagaimana manajemen mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Pemahaman tentang respon manajemen terhadap setiap perubahan yang terjadi.
Pemahaman atas pemantauan
Pemahaman tentang aktivitas yang digunakan klien untuk memantau efetivitas pengendalian intern dalam menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan.
Pemahaman tentang tindakan-tindakan yang diambil untuk memperbaiki unsur pengendalian intern.
pemahaman tentang hasil pemantauan oleh internal auditor.
Keterbatasan pengendalian intern:
Kesalahan dalam pertimbangan, Gangguan, Kolusi, Pengabaian oleh manajemen, Pertimbangan biaya dan manfaat.
Sumber informasi untuk memperoleh gambaran pengendalian intern:
Struktur organisasi dan job deskripsi, Buku pedoman akun, Buku panduan sistem akuntansi, Tanya jawab dengan personal inti klien, Tanya jawab dengan karyawan pelaksana, Laporan internal auditor, Pemeriksaan terhadap dokumen, catatan dan komputerisasi akuntansi untuk mencatat transkasi, Melakukan kunjungan ke lokasi, Laporan rekomendasi internal auditor.
Pemahaman tentang internal auditing:
1. Pemahaman tentang fungsi internal auditing,
            a. Status internal auditing dalam struktur organisasi,
            b. Penerapan standar profesional audit intern,
            c. Perencanaan audit, termasuk sifat, saat dan lingkup audit internal,
            d. Akses ke catatan dan apakah ada pembatasan lingkup audit ,                                
2. Penentuan kompetensi dan objektivitas internal audit.
Kompetensi internal audit:
                        1. Tingkat pendidikan dan pengalaman profesional auditor intern,
                                2. Ijazah profesional dan pendidikan profesi berkelanjutan,
                                3. Kebijakan, program dan prosedur audit,
                                4. Praktik penugasan auditor intern,
                                5. Supervisi dan review terhadap aktivitas audit intern,
                                6. Mutu dokumentasi kertas kerja, laporan dan  rekomendasi,
                                7. Penilaian kinerja auditor intern
Objektivitas auditor intern
1. Status organisasi internal audit,
2. Kebijakan untuk mempertahankan objektivitas  internal audit, mengenai bidang yang diaudit, termasuk:
a.         Kebijakan pelarangan auditor intern melakukan aktivitas bidang yang diaudit, yang keluarganya bekerja pada posisi penting atau posisi yang sensitif terhadap audit.
 b.        Kebijakan pelarangan auditor intern melakukan          audit di bidang yang sama dengan bidang yang           baru saja diselesaikannya.              
 Dampak Pekerjaan internal audit terhadap ekternal audit.
Pekerjaan internal audit dapat berdampak terhadap sifat, saat dan lingkup audit ekternal, yang mencakup:
            1. Prosedur yang dilakukan oleh auditor pada saat pemahaman pengendalian intern,
            2. Prosedur yang dilaksanakan pada waktu menaksir risiko,
            3. Prosedur substantif yang dilaksanakan oleh auditor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Calendar