PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan
system merupakan serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan
bahwa suatu masalah telah dipahami, solusi-solusi alternatif telah
dipertimbangkan, dan bahwa solusi yang dipilih berhasil.
URUTAN
LANGKAH
Upaya
persiapan
menyiapkan pemecahan masalah dengan memeberikan suatu orientasi system.
Upaya
definisi
terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
Upaya
solusi
melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternative, mengevaluasinya,
memilih salah satu solusi yang terlihat paling baik, menerapkan solusi
tersebut, dan menindak lanjutinya untuk memastikan bahwa masalah telah
dipecahkan.
UPAYA
PERSIAPAN
Tidak
harus selalu dilakukan secara berurutan dan langkah ini dapat terjadi dalam
jangka waktu yang lama.
Langkah
1_melihat perusahaan sebagai suatu system
Ini
dapat terlaksana dengan mempergunakan model system umum sebagai pola. kita
harus bisa melihat perusahaan berjalan sesuai dengan model yang dibuat.
Langkah
2_mengenal system lingkungan
Memberikan
suatu cara yang efektif dalam memposisikan perusahaan sebagai suatu system
dalam lingkungannya.
Unsure
lingkungan perusahaan: pemerintah, komunitas global, pelanggan, pesaing,
pemegang saham atau pemilik, serikat pekerja, pemasok, dan komunitas keuangan.
Langkah
3_mengidentifikasi subsitem perusahaan
Subsistem
utama perusahaan dapat mengambil beberapa bentuk. Bentuk termudah yang dapat
dilihat manager adalah area-area bisnis. Manager dapat melihat tingkat-tingkat
manajemen sebagai subsistem. Manajer juga dapat menggunakan arus sumber daya
sebagai dasar untuk membagi perusahaan menjadi subsistem-subsistem.
Ketika
seorang manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu system dari
subsistem-subsistem yang berada didalam suatu lingkungan, maka suatu orientasi
system telah tercapai. Manajer telah menyelesaikan upaya persiapan dan kini
siap untuk mempergunakan pendekatan system dalam memecahkan masalah.
UPAYA
DEFINISI
Pemicu
maasalahà suatu sinyal yang menndakan bahwa keadaan berjalan
lebih baik atau buruk dari yang telah direncanakan.
Gejalaà suatu kondisi yang ditimbulkan oleh masalah dan
biasanya lebih jelas daripada akar masalah tersebut.
Kita
mendefinisikan suatu masalah sebagai suatu kondisi atau kejadian yang merugikan
atau berpotensi merugikan atau sebaliknya bagi perusahaan.
Langkah
4_melanjutkan dari tingkat system ke tingkat subsistem
Manajer
pertama kali mempelajari posisi system sehubungan dengan lingkungannya. Selanjutnya
menganalisis system dilihat dari subsistem-subsistemnya. Tujuan dari semua ini
yaitu untuk mengidentifikasi tingkat system dimana terdapat penyebab terjadinya
masalah.
Langkah
5_menganalisis bagian-bagian system dalam urut-urutan tertentu
Unsure
1_mengevaluasi standar
Standar
kinerja sagi suatu system biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran
dan kuota. Manajemen menentukan standar dan harus memastikan bahwa standar
tersebut realistis, dapat dipahami, dapat diukur, dan valid.
Unsure
2_membandingkan output system dengan standar
Setelah
setandar dirasa sudah baik maka selanjutnya mngevaluasi output system dengan
membandingkannya pada standar.
Unsure
3_mengevaluasi manajemen
Penilaian
kritis atas manajemen dan struktur organisasi sistem
Unsure
4_mengevaluasi prosesor informasi
Mengidentifikasi
kebutuhan dan system informasi yang memadai harus dirancang dan diimplementasikan.
Unsure
5_mengevaluasi input dan sumberdaya input
Ketika
analisis pada system ditingkat ini telah tercapai, system konseptual tidak lagi
menjadi masalah, dan masalah terdapat pada system fisik. Analisis akan
dilakukan oleh sumber daya fisik didalam unsur input dari system maupun sumber
daya yang mengalir dari lingkungan melalui unsure tersebut.
Unsure
6_mengevaluasi proses trasnformasi
Prosedur
dan praktik yang tidak efisien dapat menimbulkan kesulitan dalam mengubah input
menjadi output.otomatisasi, robot, desain dan produksi yang dibantu oleh
computer, serta produksi yang diintegrasikan oleh computer ini merupakan contoh
dari upaya untuk memecahkan maslah transformasi.
Unsure
7_mengevaluasi sumber daya output
Disini
kita akan mempertimbangkan mempertimbangkan sumber daya fisik dalam unsur
output suatu system.
Dengan
selesainya upaya definisi, lokasi masalah jika dilihat dari tingkat dan unsure
system telah ditentukan. Dan selanjutnya masalah akan dapat dipecahkan.
UPAYA
SOLUSI
Upaya
solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternatif-alternatif yang layak, pemilihan
alternative terbaik, dan implementasinya. Lalu setelah itu menindaklanjuti
implementasi untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
Langkah
6_mengidentifikasikan solusi-solusi alternative
Manajer
mengidentifikasikan cara-cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama.
Terdapat tiga solusi alternative yang diidentifikasi: menambahkan lebih banyak
alat kekomputer yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya,
mengganti computer yang ada dengan computer yang lebih besar, mengganti
computer yang ada dengan lan computer-komputer yang lebih kecil.
Langkah
7_mengevaluasi solusi-solusi alternative
Semua
alternative harus dievaluasi dengan menggunakan criteria yang sama, yang
mengukur seberapa baik suatu laternatif akan memecahkan masalah. Evaluasi akan
menghasilkan keuntungan dengan dan kerugian dari pengimplementasian
masing-masing alternative.
Langkah
8_memilih solusi yang terbaik
Ada
tiga cara yang dilakukan untuk memilih alternative yang terbaik:
Analisis_suatu
evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan dengan mempertimbangkan konsekuensinya
pada sasaran organisasi.
Pertimbangan_proses
mental dari seorang manajer sesuai keadaan, pengalaman dan intuisinya dalam
mengevaluasi.
Tawar-menawar_proses
negosiasi antar manajer.
Langkah
9_mengimplementasikan solusi
Masalah
tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik, maka kita perlu
mengimplementasikannya.
Langkah
10_menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi
Manajer
dan para pengembang hendaknya tetap mengawasi situasi untuk memastiakan bahwa
solusi yang dipilih telah mencapai hasil yang direncanakan.
SIKLUS HIDUP
PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi
adalah suatu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan
system adalah metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. Siklus
hidup pengembangan system (SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan system bagi
pengembangan suatu system informasi.
SDLC
TRADISIONAL
Tahapan
dalam pekerjaan pengembangan: Perencanaan, analisis, desain, implementasi,
penggunaan.
Uruta
dalam pengerjaan SDLC ini sering disebut pendekatan air terjun (waterfall
approach).
PROTOTYPING
Prototype
adalah suatu versi dari sebuah system potensial yang memberikan ide bagi para
pengembang dan calon pengguna, bagaimana system akan berfungsi dalam bentuk
yang telah selesai. Proses pembuatan prototype ini disebut prototyping. Dasar
pemikirannya adalah membuat prototype secepat mungkin lalu memperoleh
umpanbalik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype yersebut diperbaiki
kembali dengan sangat cepat.
Jenis
Prototype
evolusioner
1. Mengidentifikasi kebutuhan
pengguna
2. Membuat satu prototype
·
Generator
aplikasi terintegrasi
·
Toolkit
prototyping
3. Menentukan apakah prototype dapat
diterima
4. Menggunakan prototype
Pengembangan
prototype persyaratan
4. Membuat kode system baru
5. Menguji system baru
6. Menentukan apakah system yang
baru dapat diterima
7. Membuat system baru menjadi
system produksi
Daya
tarik
Pengguna
maupun pengembang menyukai prototyping karena berbagai alas an, dari keuntungan
tersebut memungkinkan pemangkasan biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan
pengguna atas system yang diserahkan.
Potensi
kesulitan
Baik
pengembang maupun pengguna hendaknya mewaspadai potensi kesulitan ketika mereka
memilih untuk melaksanakan pendekatan prototyping.
PENGEMBANGAN
APLIKASI CEPAT
RAD
adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat
didalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi.
Unsure-unsur
penting RAD
Manajemen,
orang, metodologi, dan alat.
PENGEMBANGAN
BERFASE
Pengembangan
berfase adalah suatu pendekatan bagi pengembangan system informasi yang
teridiri atas enam tahap.
Tahap-tahap
penhembangan berfase
Investigasi
awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi akhir, pengujian dan
pemasangan system.
Fase-fase
modul
Bagaimana
system dibagi menjadi modul-modul yang masing-masing akan dianalisis,
dirancang, dan dibuat secara terpisah yang digunakan untuk segala jenis ukuran
system.
DESAIN ULANG PROSES
BISNIS
Inisiasi
strategis proyek-proyek BPR
Rekayasa
terbalik_proses
menganalisis system yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan
saling keterhubungan diantara unsur-unsur tersebut sekaligus untuk membuat
dokumentasi pada tingkat abstrak yang lebih tinggi daripada yang telah ada saat
ini.
Rekayasa
ulang_merancang
ulang sebuah system seluruhnya dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya. System
yang baru ini kemudian dikembangkan dengan cara yang normal. Rekayasa kedepan
diberikan untuk proses mengikuti SDLC dengan cara yang normal sambil sekaligus
menjalankan BPR.
Pemilihan
komponen-komponen BPR
Komponen
BPR dapat diterapkan secara terpisah atau digabung, tergantung pada tingkat
kemungkinan yang dicari. Kombinasi yang tepat akan tergantung pada kondisi
system yang ada saat ini jika dilihat dari segi fungsionalitas dan sifat
teknisnya. Mutu fungsionalis adalah ukuran dari apa yang dikerjakan oleh
system. Mutu teknis adalah ukuran dari sebarapa baik system tersebut
melaksanakannya.
MENEMPATKAN SDLC
TRADISIONAL, PROTOTYPING, RAD, PENGEMBANGAN BERFASE, DAN BPR DALAM PERSPEKTIF
SDLC
tradisional adalah suatu penerapan pendekatan system terhadap masalah
pengembangan system dan memiliki seluruh unsure-unsur pendekatan system dasar,
diawali dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan system.
Prototyping
merupakan bentuk singkatan dari pendekatan system yang berfokus pada definisi
dan pemenuhan kebutuhan pengguna. Prototyping dapat berada didalam SDLC. Banyak
upaya prototyping mngkin dibutuhkan selama pengembangan sebuah system.
RAD
merupakan suatu pendekatan alternative terhadap fase-fase desain dan
implementasi SDLC. Kontribusi utama yang diberikan oleh RAD adalah kecepatan utuk
dapat menggunakan system, yang tercapai terutama melalui penggunaan alat-alat
berbasis computer dan tim-tim proyek khusus.
Pengembangan
berfase menggunakan SDLC tradisional sebagai kerangka kerja dasar dan
menerapkannya pada sebuah proyek dengan cara modular yang menggunakan alat-alat
dan konsep tim khusus yang sama dengan yang dilakukan diRAD.
BPR
digunakan untuk pendekatan yang memanfaatkan penggunaan teknologi ini
sepenuhnya. Prototyping, RAD, dan pengembangan berfase dapat digunakan didalam
suatu proyek BPR untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan cara terbuka.
ALAT-ALAT
PENGEMBANGAN SISTEM
Terdapat
dua alat permodelan data: diagram relasi entitas dan diagram kelas.
Pendekatan
yang dipicu oleh data dan dipicu oleh proses_mengembalikan perhatian pada permodelan
proses yang dilakukan oleh system.
PEMODELAN PROSES
Diagram
arus data
Penyajian
grafis dari sebuah system yang mempergunakan empat bentuk symbol untuk
mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling
tersambung. Symbol-simbol tersebut mencerminkan (1) unsure-unsur lingkungan
dengan mana system berinteraksi, (2) proses, (3) arus data, dan (4) penyimpanan
dataàdiagram arus data bertingkat, diagram konteks,
diagram nomor Nàberapa banyak detail yang harus
ditampilkan.
Kasus
penggunaan
Suatu
uraian naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yang terjadi antara system
primer dengan system sekunder. Terdapat dua format kasus penggunaan: (1) bentuk
naratif continue dengan nomer yang berurutan untuk masing-masing tindakan, (2)
format ping pong yang terdiri dari dua naratif dan penomoran yang menunjukkan
bagaimana tugas-tugas terjadi bergantian antara system primer dengan sekunder.
Panduan
kasus penggunaan
Format
pimg pong didalamnya terdapat operator data entri dan system.
Kapan
menggunakan diagram arus data dan kasus penggunaan
DFD
mengilustrasikan suatu tinjauan atas pemrosesan dan kasus penggunaan memberikan
detailnya, dibutuhkan beberapa kasus penggunaan untuk mendukung suatu diagram
Angka 0
MANAJEMEN PROYEK
Steering
committee SIM
Tujuannya
untuk mengarahkan penggunaan sumber daya komputasi perusahaan.
Fungsi:
menciptakan kebijakan, melakukan pengendalian fiskal, menyelesaikan
perselisihan.
Tugas
SC SIM yaitu melaksanakan seluruh strategi yang dibuat oleh komite eksekutif
maupun rencana strategis untuk sumber daya informasi.
Kepemimpinan
proyek
Tim
proyekmeliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan system
informasi. Dan aktifitas tim akan di arahkan oleh seorang ketua tim atau
pimpinan proyek.
Mekanisme
manajemen proyek
Dasar:
perencanaan proyek yang dibuat selama tahap investigasi awal ketika metodologi
pengembangan berfase diikuti. Suatu format yang digunakan yaitu Grafik gantt
dan diagram jaringan.
Dukungan
web bagi manajemen proyek
MENGESTIMASI BIAYA
PROYEK
komponen:
informasi
mengenai system tertentu yang sedang dibuat dan orang yang akan melakukan
pengembangan,
pengalaman
historis,
pengetahuan
mengenai proses pengembangan peranti lunak dan alat-alat serta teknik estimasi.
Input
pengestimasian biaya_WSB
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas proyek yang akan membutuhkan sumberdaya.
Alat-alat
dan teknik estimasi biaya
Estimasi
analogis menggunakan biaya actual proyek-proyek serupa yang telah dilakukan
dimasa lalu sebagai dasar untuk memproyeksikan biaya dari proyek yang sedang
dipertimbangkan. Teknik ini lebih murah tetapi kurang akurat.
Estimasi
dari bawah keatas dimulai dengan detail seperti aktivitas didalam grafik gantt,
lalu mengendalikannya dengan data biaya untuk menghasilkan estimasi biaya
proyek. Semakin banyak detail awal maka akan semakin akurat hasil yang
diperkirakan.
Alat-alat
terkomputerisasi dapat digunakan secara terpisah atau untuk menyerdehanakan
alat-alat yang baru saja diuraikan.
Model-model
matematis dapat digunakan untuk menguantifikasi karakteristik proyek dan
membuat simulasi dari berbagai macam sekenario. Hasil akan sangat akurat ketika
data historisnya akurat, karakteristiknya dapat dikuantifikasi dengan mudah dan
model tersebut dapat diatur sekalanya sehingga dapat mengenai ukuran proyek
dalam rentang yang lebar.
Output
pengestimasian biaya
Estimasi
biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan keproyek dan biasanya
dinyatakan dalam unit-unit keuangan yang berlaku.
Detail-detail
pendukung mendokumentasikan bagaimana estimasi tersebut dihitung dan setiap
asumsi-asumsi yang diambil.
Rencana
manajemen biaya menjelaskan bagaimana varians biaya akan dikelola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar