Minggu, 08 Mei 2011

PENGEMBANGAN SISTEM

Share it Please

PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan system merupakan serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa suatu masalah telah dipahami, solusi-solusi alternatif telah dipertimbangkan, dan bahwa solusi yang dipilih berhasil.
URUTAN LANGKAH
Upaya persiapan menyiapkan pemecahan masalah dengan memeberikan suatu orientasi system.
Upaya definisi terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
Upaya solusi melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternative, mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang terlihat paling baik, menerapkan solusi tersebut, dan menindak lanjutinya untuk memastikan bahwa masalah telah dipecahkan.

UPAYA PERSIAPAN
Tidak harus selalu dilakukan secara berurutan dan langkah ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Langkah 1_melihat perusahaan sebagai suatu system
Ini dapat terlaksana dengan mempergunakan model system umum sebagai pola. kita harus bisa melihat perusahaan berjalan sesuai dengan model yang dibuat.
Langkah 2_mengenal system lingkungan
Memberikan suatu cara yang efektif dalam memposisikan perusahaan sebagai suatu system dalam lingkungannya.
Unsure lingkungan perusahaan: pemerintah, komunitas global, pelanggan, pesaing, pemegang saham atau pemilik, serikat pekerja, pemasok, dan komunitas keuangan.
Langkah 3_mengidentifikasi subsitem perusahaan
Subsistem utama perusahaan dapat mengambil beberapa bentuk. Bentuk termudah yang dapat dilihat manager adalah area-area bisnis. Manager dapat melihat tingkat-tingkat manajemen sebagai subsistem. Manajer juga dapat menggunakan arus sumber daya sebagai dasar untuk membagi perusahaan menjadi subsistem-subsistem.
Ketika seorang manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu system dari subsistem-subsistem yang berada didalam suatu lingkungan, maka suatu orientasi system telah tercapai. Manajer telah menyelesaikan upaya persiapan dan kini siap untuk mempergunakan pendekatan system dalam memecahkan masalah.
UPAYA DEFINISI
Pemicu maasalahà suatu sinyal yang menndakan bahwa keadaan berjalan lebih baik atau buruk dari yang telah direncanakan.
Gejalaà suatu kondisi yang ditimbulkan oleh masalah dan biasanya lebih jelas daripada akar masalah tersebut.
Kita mendefinisikan suatu masalah sebagai suatu kondisi atau kejadian yang merugikan atau berpotensi merugikan atau sebaliknya bagi perusahaan.
Langkah 4_melanjutkan dari tingkat system ke tingkat subsistem
Manajer pertama kali mempelajari posisi system sehubungan dengan lingkungannya. Selanjutnya menganalisis system dilihat dari subsistem-subsistemnya. Tujuan dari semua ini yaitu untuk mengidentifikasi tingkat system dimana terdapat penyebab terjadinya masalah.
Langkah 5_menganalisis bagian-bagian system dalam urut-urutan tertentu
Unsure 1_mengevaluasi standar
Standar kinerja sagi suatu system biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran dan kuota. Manajemen menentukan standar dan harus memastikan bahwa standar tersebut realistis, dapat dipahami, dapat diukur, dan valid. 
Unsure 2_membandingkan output system dengan standar
Setelah setandar dirasa sudah baik maka selanjutnya mngevaluasi output system dengan membandingkannya pada standar.
Unsure 3_mengevaluasi manajemen
Penilaian kritis atas manajemen dan struktur organisasi sistem
Unsure 4_mengevaluasi prosesor informasi
Mengidentifikasi kebutuhan dan system informasi yang memadai harus dirancang dan diimplementasikan.
Unsure 5_mengevaluasi input dan sumberdaya input
Ketika analisis pada system ditingkat ini telah tercapai, system konseptual tidak lagi menjadi masalah, dan masalah terdapat pada system fisik. Analisis akan dilakukan oleh sumber daya fisik didalam unsur input dari system maupun sumber daya yang mengalir dari lingkungan melalui unsure tersebut.
Unsure 6_mengevaluasi proses trasnformasi
Prosedur dan praktik yang tidak efisien dapat menimbulkan kesulitan dalam mengubah input menjadi output.otomatisasi, robot, desain dan produksi yang dibantu oleh computer, serta produksi yang diintegrasikan oleh computer ini merupakan contoh dari upaya untuk memecahkan maslah transformasi.
Unsure 7_mengevaluasi sumber daya output
Disini kita akan mempertimbangkan mempertimbangkan sumber daya fisik dalam unsur output suatu system.
Dengan selesainya upaya definisi, lokasi masalah jika dilihat dari tingkat dan unsure system telah ditentukan. Dan selanjutnya masalah akan dapat dipecahkan.
UPAYA SOLUSI
Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternatif-alternatif yang layak, pemilihan alternative terbaik, dan implementasinya. Lalu setelah itu menindaklanjuti implementasi untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
Langkah 6_mengidentifikasikan solusi-solusi alternative
Manajer mengidentifikasikan cara-cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Terdapat tiga solusi alternative yang diidentifikasi: menambahkan lebih banyak alat kekomputer yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya, mengganti computer yang ada dengan computer yang lebih besar, mengganti computer yang ada dengan lan computer-komputer yang lebih kecil.
Langkah 7_mengevaluasi solusi-solusi alternative
Semua alternative harus dievaluasi dengan menggunakan criteria yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu laternatif akan memecahkan masalah. Evaluasi akan menghasilkan keuntungan dengan dan kerugian dari pengimplementasian masing-masing alternative.
Langkah 8_memilih solusi yang terbaik
Ada tiga cara yang dilakukan untuk memilih alternative yang terbaik:
Analisis_suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan dengan mempertimbangkan konsekuensinya pada sasaran organisasi.
Pertimbangan_proses mental dari seorang manajer sesuai keadaan, pengalaman dan intuisinya dalam mengevaluasi.
Tawar-menawar_proses negosiasi antar manajer.
Langkah 9_mengimplementasikan solusi
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik, maka kita perlu mengimplementasikannya.
Langkah 10_menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi
Manajer dan para pengembang hendaknya tetap mengawasi situasi untuk memastiakan bahwa solusi yang dipilih telah mencapai hasil yang direncanakan.
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi adalah suatu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan system adalah metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan system (SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan system bagi pengembangan suatu system informasi.
SDLC TRADISIONAL
Tahapan dalam pekerjaan pengembangan: Perencanaan, analisis, desain, implementasi, penggunaan.
Uruta dalam pengerjaan SDLC ini sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach).
PROTOTYPING
Prototype adalah suatu versi dari sebuah system potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana system akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototype ini disebut prototyping. Dasar pemikirannya adalah membuat prototype secepat mungkin lalu memperoleh umpanbalik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype yersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat.
Jenis
Prototype evolusioner
1.      Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
2.      Membuat satu prototype
·         Generator aplikasi terintegrasi
·         Toolkit prototyping
3.      Menentukan apakah prototype dapat diterima
4.      Menggunakan prototype
Pengembangan prototype persyaratan
4.      Membuat kode system baru
5.      Menguji system baru
6.      Menentukan apakah system yang baru dapat diterima
7.      Membuat system baru menjadi system produksi
Daya tarik
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena berbagai alas an, dari keuntungan tersebut memungkinkan pemangkasan biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas system yang diserahkan.
Potensi kesulitan
Baik pengembang maupun pengguna hendaknya mewaspadai potensi kesulitan ketika mereka memilih untuk melaksanakan pendekatan prototyping.
PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat didalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi.
Unsure-unsur penting RAD
Manajemen, orang, metodologi, dan alat.
PENGEMBANGAN BERFASE
Pengembangan berfase adalah suatu pendekatan bagi pengembangan system informasi yang teridiri atas  enam tahap.
Tahap-tahap penhembangan berfase
Investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi akhir, pengujian dan pemasangan system.
Fase-fase modul
Bagaimana system dibagi menjadi modul-modul yang masing-masing akan dianalisis, dirancang, dan dibuat secara terpisah yang digunakan untuk segala jenis ukuran system.
DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Inisiasi strategis proyek-proyek BPR
Rekayasa terbalik_proses menganalisis system yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan saling keterhubungan diantara unsur-unsur tersebut sekaligus untuk membuat dokumentasi pada tingkat abstrak yang lebih tinggi daripada yang telah ada saat ini.
Rekayasa ulang_merancang ulang sebuah system seluruhnya dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya. System yang baru ini kemudian dikembangkan dengan cara yang normal. Rekayasa kedepan diberikan untuk proses mengikuti SDLC dengan cara yang normal sambil sekaligus menjalankan BPR.
Pemilihan komponen-komponen BPR
Komponen BPR dapat diterapkan secara terpisah atau digabung, tergantung pada tingkat kemungkinan yang dicari. Kombinasi yang tepat akan tergantung pada kondisi system yang ada saat ini jika dilihat dari segi fungsionalitas dan sifat teknisnya. Mutu fungsionalis adalah ukuran dari apa yang dikerjakan oleh system. Mutu teknis adalah ukuran dari sebarapa baik system tersebut melaksanakannya.
MENEMPATKAN SDLC TRADISIONAL, PROTOTYPING, RAD, PENGEMBANGAN BERFASE, DAN BPR DALAM PERSPEKTIF
SDLC tradisional adalah suatu penerapan pendekatan system terhadap masalah pengembangan system dan memiliki seluruh unsure-unsur pendekatan system dasar, diawali dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan system.
Prototyping merupakan bentuk singkatan dari pendekatan system yang berfokus pada definisi dan pemenuhan kebutuhan pengguna. Prototyping dapat berada didalam SDLC. Banyak upaya prototyping mngkin dibutuhkan selama pengembangan sebuah system.
RAD merupakan suatu pendekatan alternative terhadap fase-fase desain dan implementasi SDLC. Kontribusi utama yang diberikan oleh RAD adalah kecepatan utuk dapat menggunakan system, yang tercapai terutama melalui penggunaan alat-alat berbasis computer dan tim-tim proyek khusus.
Pengembangan berfase menggunakan SDLC tradisional sebagai kerangka kerja dasar dan menerapkannya pada sebuah proyek dengan cara modular yang menggunakan alat-alat dan konsep tim khusus yang sama dengan yang dilakukan diRAD.
BPR digunakan untuk pendekatan yang memanfaatkan penggunaan teknologi ini sepenuhnya. Prototyping, RAD, dan pengembangan berfase dapat digunakan didalam suatu proyek BPR untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan cara terbuka.
ALAT-ALAT PENGEMBANGAN SISTEM
Terdapat dua alat permodelan data: diagram relasi entitas dan diagram kelas.
Pendekatan yang dipicu oleh data dan dipicu oleh proses_mengembalikan perhatian pada permodelan proses yang dilakukan oleh system.

PEMODELAN PROSES
Diagram arus data
Penyajian grafis dari sebuah system yang mempergunakan empat bentuk symbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung. Symbol-simbol tersebut mencerminkan (1) unsure-unsur lingkungan dengan mana system berinteraksi, (2) proses, (3) arus data, dan (4) penyimpanan dataàdiagram arus data bertingkat, diagram konteks, diagram nomor Nàberapa banyak detail yang harus ditampilkan.
Kasus penggunaan
Suatu uraian naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yang terjadi antara system primer dengan system sekunder. Terdapat dua format kasus penggunaan: (1) bentuk naratif continue dengan nomer yang berurutan untuk masing-masing tindakan, (2) format ping pong yang terdiri dari dua naratif dan penomoran yang menunjukkan bagaimana tugas-tugas terjadi bergantian antara system primer dengan sekunder.
Panduan kasus penggunaan
Format pimg pong didalamnya terdapat operator data entri dan system.
Kapan menggunakan diagram arus data dan kasus penggunaan
DFD mengilustrasikan suatu tinjauan atas pemrosesan dan kasus penggunaan memberikan detailnya, dibutuhkan beberapa kasus penggunaan untuk mendukung suatu diagram Angka 0
MANAJEMEN PROYEK
Steering committee SIM
Tujuannya untuk mengarahkan penggunaan sumber daya komputasi perusahaan.
Fungsi: menciptakan kebijakan, melakukan pengendalian fiskal, menyelesaikan perselisihan.
Tugas SC SIM yaitu melaksanakan seluruh strategi yang dibuat oleh komite eksekutif maupun rencana strategis untuk sumber daya informasi.
Kepemimpinan proyek
Tim proyekmeliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan system informasi. Dan aktifitas tim akan di arahkan oleh seorang ketua tim atau pimpinan proyek.
Mekanisme manajemen proyek
Dasar: perencanaan proyek yang dibuat selama tahap investigasi awal ketika metodologi pengembangan berfase diikuti. Suatu format yang digunakan yaitu Grafik gantt dan diagram jaringan.
Dukungan web bagi manajemen proyek
MENGESTIMASI BIAYA PROYEK
komponen:
informasi mengenai system tertentu yang sedang dibuat dan orang yang akan melakukan pengembangan,
pengalaman historis,
pengetahuan mengenai proses pengembangan peranti lunak dan alat-alat serta teknik estimasi.
Input pengestimasian biaya_WSB mengidentifikasi aktivitas-aktivitas proyek yang akan membutuhkan sumberdaya.
Alat-alat dan teknik estimasi biaya
Estimasi analogis menggunakan biaya actual proyek-proyek serupa yang telah dilakukan dimasa lalu sebagai dasar untuk memproyeksikan biaya dari proyek yang sedang dipertimbangkan. Teknik ini lebih murah tetapi kurang akurat.
Estimasi dari bawah keatas dimulai dengan detail seperti aktivitas didalam grafik gantt, lalu mengendalikannya dengan data biaya untuk menghasilkan estimasi biaya proyek. Semakin banyak detail awal maka akan semakin akurat hasil yang diperkirakan.
Alat-alat terkomputerisasi dapat digunakan secara terpisah atau untuk menyerdehanakan alat-alat yang baru saja diuraikan.
Model-model matematis dapat digunakan untuk menguantifikasi karakteristik proyek dan membuat simulasi dari berbagai macam sekenario. Hasil akan sangat akurat ketika data historisnya akurat, karakteristiknya dapat dikuantifikasi dengan mudah dan model tersebut dapat diatur sekalanya sehingga dapat mengenai ukuran proyek dalam rentang yang lebar.
Output pengestimasian biaya
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan keproyek dan biasanya dinyatakan dalam unit-unit keuangan yang berlaku.
Detail-detail pendukung mendokumentasikan bagaimana estimasi tersebut dihitung dan setiap asumsi-asumsi yang diambil.
Rencana manajemen biaya menjelaskan bagaimana varians biaya akan dikelola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Calendar