Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara
saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui
mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian
secara automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan
yaitu PABU / GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.
Proses
Perekayasaan
Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan
objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam
suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai
berikut :
- Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
- Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
- Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ).
- Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk
menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan
disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat
membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara
fisis operasi perusahaan.
Hendrikson
menguraikan aspek – aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan
untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi, yaitu :
- Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit – unit usaha ( entitas pelapor ) dan lingkungannya.
- Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
- Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju ( pemakai ) dan kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.
- Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan
- Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
- Penentuan dan evaluasi terhadap kendala – kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
- Pengembangan dan penyusunan pernyataaan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.
- Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima umum.
Siapa merekayasa
Badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR)
mempunyai peranan penting dalam proses perekayasaan mengingat rerangka
konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan
legislatif membentuk komite atau tim khusus yang anggotanya berwawasan dan
berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai.
Sebagai
alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis
(disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa
profesi dan pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai
informasi keuangan.
Aspek
Semantik Dalam Perekayasaan
Proses semantik ini tidak lain adalah memilih dan
menyimbolkan objek – objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek
– objek statemen keuangan.
Konsep informasi akuntansi
Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan.
Simbol-simbol ( elemen-elemen ) yang termuat dalam seperangkat statemen
keuangan sebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap elemen di interpretasi
sebagai objek yang berdiri sendiri. Artinya, statemen keuangan berisii
rangkaian elemen-elemen baru dapat ditangkap maknanya kalau bentuk, isi dan
susunannya diartikan secara kontekstual dengan pedoman yang disepakati.
Informasi semantik ini harus ditangkap secara kontekstual melalui tiga komponen
sebagai satu kesatuan, yaitu elemen (objects), ukuran dalam unit moneter ( size
), dan hubungan ( relationship ) antar elemen.
Proses
Saksama
Untuk mencapai kualitas yang
tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahap - tahap
prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama ( due
process ) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi :
a.
Mengevaluasi masalah
b.
Mengadakan riset dan analisis
c.
Menyusun dan mendistribusi
Memorandum Diskusi ( Discussion Memorandum )
d.
Mengadakan dengar pendapat umum (
public hearing )
e.
Menganalisis dan mempertimbangkan
tanggapan public atas Memorandum Diskusi
f.
Menerbitkan draf awal standard ( Exposure
Draft ) yang diusulkan
g.
Menganalisis dan mempertimbangkan
tanggapan tentang ED
h.
Memutuskan menerbitkan statemen
atau tidak
i.
Menerbitkan statemen yang
bersangkutan.
Rerangka konseptual
Dalam
perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi
konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut
rerangka konseptual.
Tanpa
adanya rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun
standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih
baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan
akuntansi tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain dalam rangka
mencapai tujuan sosial atau ekonomik.
Kam
(1990) menguraikan manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
1.
memberi pengarahan atau pedoman
kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusnan atau penetapan standar
akuntansi.
2.
menjadi acuan dalam memecahkan
masalah-masalah akuntansi yang di jumpai dalam praktek yang perlakuannya belum
diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
3.
menentukan batas-batas
pertimbangan ( bounds of judgment ) dalam penyusunan statemen keuangan.
4.
meningkatkan
pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap
statemen keuangan.
5.
meningkatkan
keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.
Fundasi (berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran
yang melekat pada rerangka konseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori
akuntansi sebagai penalaran logis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
standar dan praktek yang berjalan dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan
praktek di masa datang.
Model
Rerangka
konseptual yang dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep penting yaitu
:
- Tujuan pelaporan keuangan
- Kriteria kualitas informasi
- Elemen – elemen statemen keuangan
- Pengukuran dan pengakuan
Tiga Pengertian Penting
Sebenarnya terdapat tiga istilah penting atau
konsep penting yang sangat berbeda maknanya, yaitu :
1. Prinsip akuntansi adalah segala
ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan
teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang
berfungsi sebagai pengetahuan.
- Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.
- PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.
Sebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman
untuk memperlakukan suatu objek yang harus dilaporkan menyangkut hal berikut
ini :
- Definisi, dalam hal ini PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.
- Pengukuran / Penilaian, adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlihat dalam suatu transaksi keuangan.
- Pengakuan, merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah ( kos ) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
- Penyajian dan Pengungkapan, dalam hal ini penyajian menetapkan tentang cara – cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif. Sedangkan pengungkapan berkaitan dengan cara penjelasan hal – hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui statemen keuangan utama.
Autoritas rerangka konseptual
Secara teoritis, rerangka konseptual
seharusnya merupakan fondasi rerangka pedoman PABU. Walaupun demikian, karena
rerangka konseptual disusun setelah banyak standar akuntansi diterbitkan,
beberapa versi PABU menemppatkan rerangka konseptual pada tingkat yang kurang
autoratif. Tujuannya adalah agar akuntan publik tidak mengganti standar yang
tidak sesuai dengan rerangka konseptual.
Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah
selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara
operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan
teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut
dengan struktur akuntansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar