Selasa, 08 November 2011

STUDI KELAYAKAN BISNIS - ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

Share it Please


Dalam setiap usaha yang dijalankan oleh seseorang, pastinya akan memberikan dampak positif dan negarif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak dan sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian pabrik antara lain:
1.       Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
2.       Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
3.       Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional
4.       Pengembangan wilayah
Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain :
1.       Adanya perubahan demografi
2.       Perubahan budaya
3.       Perubahan kesehatan masyarakat
Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui peningkatan PDB (produk domestic bruto) dan PAD (pendapatan asli daerah). Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasioanal dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.
Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:
1.       Pendekatan produksi (production approach)
2.       Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
3.       Pendekatan pendapatan (income approach)
Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Lapanagan usaha untuk menghitung pendaptan nasional ada 11 sektor, yaitu:
1.       Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,
2.       Pertambangan dan penggalian,
3.       Industri pengolahan,
4.       Listrik, jasa, dan air minum,
5.       Bangunan
6.       Perdaganagan, hotel, dan restoran,
7.       Pengangkutan dan komunikasi,
8.       Bank dan lembaga keuangan lainnya,
9.       Sewa rumah
10.   Pemerintah dan pertahanan,
11.   Jasa-jasa lainnya
Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian.
Pengeluaran pengeluaran dimaksud adalah:
1.       Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2.       Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
3.       Pengeluaran pengusaha untuk investasi
4.       Ekspor impor
Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasn jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi. Jenis-jenis pendapatan yang diterima yaitu:
1.       Gaji dan upah
2.       Sewa, bunga dan pendapatan lainnya
3.       Pajak tidak langsung
4.       Penyusutan
5.       Laba (keuntungan)
Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi yang penjelasannya disajikan berikut ini.
1.       Sisi rencana pembangunan nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
a.       Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
b.      Menggunakan sumber daya local
c.       Menghasilkan dan menghemat devisa
d.      Menumbuhkan industry lain
e.      Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan
f.        Menambah pendapatan nasional
2.       Sisi distribusi nilai tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif.  Dengan adanya nilai tambah, berarti bisnis yang dijadikan perusahaan meningkatkan kesejahtraan berbagai pihak.
3.       Sisi nilai investasi per tenaga kerja
penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja.
4.       Hambatan di bidang ekonomi
Beberapa penghambat pembangunan antara lain: iklim tropis, produktivitas rendah, capital sedikit, nilai perdagangan luar negri yang rendah, besarnya pengangguran, besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, tekanan penduduk yang berat, penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah, dan lain-lain seperti kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat, ketidak sempurnaan pasar, mekanisme dalam rangka meningkatkan tabungan dalam negeri, kewiraswastaan, dan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, serta situasi dan kondisi krisis multi dimensi yang terjadi saat ini.
5.       Dukungan pemerintah

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan
a.       Kebijakan perdagangan luar negeri
b.      Kebijakan dalam negeri
c.       Kebijakan produksi

Kebijakan tidak langsung

Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralities dan kompleks, walau kehendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial misalnya saja membuka lapangan kerja baru, melaksanakan alih teknologi, meningkatkan mutu hidup, memberi pengaruh positif pada masyarakat dan lain-lain.

1 komentar:

Followers

Calendar