Dalam
setiap usaha yang dijalankan oleh seseorang, pastinya akan memberikan dampak
positif dan negarif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh
berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat
luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau
proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak dan sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini
perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas
apabila salah dalam melakukan penilaian.
Secara
garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi,
misalnya pendirian pabrik antara lain:
1.
Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
2.
Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi
sumber daya alam
3.
Meningkatkan perekonomian pemerintah baik
lokal maupun regional
4.
Pengembangan wilayah
Sedangkan
dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain :
1.
Adanya perubahan demografi
2.
Perubahan budaya
3.
Perubahan kesehatan masyarakat
Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu
kelayakan usaha atau dapat dilihat dari kemampuan investasi tersebut dalam
meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui peningkatan PDB (produk domestic bruto) dan PAD (pendapatan
asli daerah). Artinya, dengan adanya investasi akan
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasioanal dan pendapatan
daerah dimana investasi tersebut dilakukan.
Kemudian
kelayakan lain adalah naiknya income per
capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya
sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Untuk
menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:
1.
Pendekatan produksi (production approach)
2.
Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
3.
Pendekatan pendapatan (income approach)
Yang
dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai
tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Lapanagan
usaha untuk menghitung pendaptan nasional ada 11 sektor, yaitu:
1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan,
2. Pertambangan dan penggalian,
3. Industri pengolahan,
4. Listrik, jasa, dan air minum,
5. Bangunan
6. Perdaganagan, hotel, dan restoran,
7. Pengangkutan dan komunikasi,
8. Bank dan lembaga keuangan lainnya,
9. Sewa rumah
10. Pemerintah dan pertahanan,
11. Jasa-jasa lainnya
Yang
dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan
masyarakat dalam perekonomian.
Pengeluaran
pengeluaran dimaksud adalah:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2. Pengeluaran konsumsi dan investasi
pemerintah
3. Pengeluaran pengusaha untuk investasi
4. Ekspor impor
Yang
dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan
menjumlahkan balasn jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi. Jenis-jenis
pendapatan yang diterima yaitu:
1. Gaji dan upah
2. Sewa, bunga dan pendapatan lainnya
3. Pajak tidak langsung
4. Penyusutan
5.
Laba
(keuntungan)
Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau
dari beberapa sisi yang penjelasannya disajikan berikut ini.
1.
Sisi rencana
pembangunan nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi
ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
a.
Memberikan kesempatan
kerja bagi masyarakat
b.
Menggunakan sumber
daya local
c.
Menghasilkan dan
menghemat devisa
d.
Menumbuhkan industry
lain
e.
Turut menyediakan
kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan
f.
Menambah pendapatan
nasional
2.
Sisi distribusi nilai
tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan
dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara
kuantitatif. Dengan adanya nilai tambah,
berarti bisnis yang dijadikan perusahaan meningkatkan kesejahtraan berbagai
pihak.
3.
Sisi nilai investasi
per tenaga kerja
penilaian berikutnya adalah bahwa proyek
mampu meningkatkan kesempatan kerja.
4.
Hambatan di bidang
ekonomi
Beberapa penghambat pembangunan antara
lain: iklim tropis, produktivitas rendah, capital sedikit, nilai perdagangan
luar negri yang rendah, besarnya pengangguran, besarnya ketimpangan distribusi
pendapatan, tekanan penduduk yang berat, penggunaan tanah yang produktivitasnya
rendah, dan lain-lain seperti kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat,
ketidak sempurnaan pasar, mekanisme dalam rangka meningkatkan tabungan dalam
negeri, kewiraswastaan, dan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi,
serta situasi dan kondisi krisis multi dimensi yang terjadi saat ini.
5.
Dukungan pemerintah
Kebijakan langsung terhadap komoditi yang
bersangkutan
a.
Kebijakan perdagangan
luar negeri
b.
Kebijakan dalam negeri
c.
Kebijakan produksi
Kebijakan tidak langsung
Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan
kehidupan yang pluralities dan kompleks, walau kehendaknya selalu berada dalam
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga
dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab
sosial misalnya saja membuka lapangan kerja baru, melaksanakan alih teknologi,
meningkatkan mutu hidup, memberi pengaruh positif pada masyarakat dan
lain-lain.
makasih, sangat bermanfaat..
BalasHapus