Selasa, 08 November 2011

STUDI KELAYAKAN BISNIS - ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Share it Please

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan perusahaan yang ingin dicapai dan ini akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang lain sangatlah erat.
Tujuan aspek manajemen yaitu mengkoordinasikan (dengan benar dan baik) antara sumber daya ekonomi (SDE) yang dipunyai dengan kebutuhan kegiatan-kegiatan proyek, agar proyek dapat diselesaikan dan beroperasi sebagaimana yang diharapkan.

Aspek-aspek yang di organisasikan:
·         Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha, pelaksana, dll)
·         Legalitas proyek
·         Pengorganisasian
·         SDM
·         Analisa Pekerjaan
·         Penjadwalan
Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen adalah sebagai berikut:
Planning, Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organizing, Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit.
Actuating, Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi.
Controlling, Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.
Manajemen Pembangunan Proyek
Manajemen proyek adalah system untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pembangunan proyek dengan efisien.
Perlunya dibuat suatu bentuk organisasi agar program-program yang ada berjalan dengan lancar. Organisasi merupakan cara yang efektif untuk menyatukan orang dan sumber fisik yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu dengan waktu yang terbatas.
Pada umumnya  setiap proyek yang relatif besar meliputi 3 tahapan, yaitu perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan.
Perencanaan proyek. Menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu proyek dilaksanakan. Dalam melaksanakannya perlu dianalisis rencana kerja yang meliputi: jenis pekerjaan, waktu penyelesaian, tenaga pelaksana, peralatan dan anggaran. Dan biasanya digunakan bantuan teknik seperti bagan Gantt atau diperluas dengan analisis jaringan seperti program evaluation dan review technique (PERT) dan critical path method (CPM).
Rencana proyek yang baik akan meliputi unsur-unsur berikut:
1.       Menetapkan tujuan.
2.       Mendefinisikan proyek.
3.       Mencantumkan langkah utama untuk dilakukan.
4.       Jadwal waktu untuk penyelesaian.
5.       Analisis biaya/manfaat.
6.       Uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek.
Penjadwalan proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu tertentu dimana mereka harus dimunculkan. Penjadwalan proyek digunakan untuk beberapa tujuan berikut:
  
  1. Menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan proyek. 
  2. Mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan antara aktifitas-aktifitas yang ada. 
  3. Memperkirakan waktu, biaya yang realistis untuk setiap aktifitas. 
  4. Membantu penggunaan orang, uang, dan sumber daya peralatan yang lebih baik dengan mengidentifikasi jalur kritis dan kemacetan dalam proyek. 
  5. Memperbaiki dan memprbarui rencana atau jadwal semula.
Pengawasan proyek merupakan hal yang penting untuk menjaga agar proyek selesai tepat pada waktunya.
Komponen organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan. Analisis jabatan adalah merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.
Organisasi secara statis
Dapat diartikan suatu wadah atau tempat kerjasama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Organisasi secara dinamis
Dapat diartikan sebagai suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi formal
Adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaaan dan kepemimpinan.
Desain struktur organisasi ditentukan oleh variable-variabel berikut:
1.       Strategi organisasi
2.       Lingkungan
3.       Teknologi
4.       Orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Elemen-elemen umum dalam organisasi memiliki 5 bagian dasar, yaitu:
1.       The operating core
2.       The strategic apex
3.       The middle line
4.       The technostructure
5.       The support staff

Ciri-ciri organisasi lini : 
  1. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis wewenang. 
  2. Jumlah karyawan sedikit, maka struktur organisasi masih sederhana.
  3. Pimpinan dengan karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
  4. Masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.
  5. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
  6. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasan tunggal, segala keputusan/kebikajsanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
  7. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi, alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam.
  8. Organisasi kecil.
  Ciri-ciri organisasi lini dan staf :
1.       Organisasinya besar dan bersifat kompleks.
2.       Jumlah karyawan banyak.
3.       Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
4.       Pimpinan dan karyawan semuanya tidak saling mengenal.
5.       Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal.
6.   Kesatuan perintah tetap diperthankan, setiap atasan memiliki bawahan-bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya memiliki seorang atasan langsung.
Ada 2 kelompok wewenang.
Ciri-ciri organisasi fungsional :
1.       Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
2.       Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secar optimal.
3.       Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
4.       Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas.
5.       Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah.
Ciri-ciri organisasi flat :
  1. Organisasi jenis ini tingkat birokrasinya lebih rendah, lincah, cepat, dan fleksibel, berbeda dengan organisasi yang lebih tradisional yang tingkat birokrasinya lebih tinggi, lamban, dan kaku.
  2. Orientasi bukan ke atas, tetapi ke bawah dan ke samping.
  3. Pola kepemimpinan yang berupa kemitraan.
  4. Struktur organisasi hanya terdiri satu jenjang saja di bawah pucuk pimpinan.
  5. Di tingkat bawah setiap unit setingkat bagian dibantu oleh pegawai pelaksana yang dibentuk sebagai kelompok kerja yang diketuai oleh seorang supervisor.
  6. Komunikasi antar anggota organisasi dilakukan melalui sistem teknologi informasi
  7. Peranan middle manager sebagai saluran komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya relatif tidak diperlukan lagi diganti dengan teknologi informasi yang berupa internet dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Calendar