Ringkasan Kasus
Penilaian
Eksposure Ekonomi
Blades, Inc. adalah produsen sepatu
roda asal Amerika dengan merek dagang Speedos. Blades memiliki kontrak dengan
importir Thailand untuk melakukan transaksi pembelian Speedos selama 3 tahun
(saat ini sudah berjalan selama 1 tahun) sejumlah 180.000 pasang Speedos dengan
harga 4.594 baht atau setara dengan $100. Peristiwa terbaru di Asia secara
fudamental akan mempengaruhi kondisi perekonomian negara-negara di Asia,
termasuk Thailand. Hal ini sudah diindikasikan dengan menurunnya pengeluaran
konsumen Asia untuk pembelian produk pengisi waktu senggang seperti sepatu
roda.
Selain mengekspor produknya ke
Thailand, Blades juga mulai mengekspor Speedos ke perusahaan ritel di Inggris,
yakni Jogs,Ltd. Jogs telah berjanji untuk membeli 200.000 pasang Speedos tiap
tahun dengan harga £80 per pasang.
Dalam memproduksi Speedos, Blades
mengimpor bahan baku berupa karet dan plastik dari Thailand mengingat
pertimbangan harga dan kualitas yang lebih baik. Seluruh ekspor dan impor
Blades dinyatakan dalam mata uang asing terkait, misalnya, Blades membayar
impor Thailand dalam baht. Untuk tahun mendatang, Blades memperkirakan akan
mengimpor komponen karet dan plastik dari Thailand untuk memproduksi 80.000
pasang Speedos dengan biaya sekitar 3.000 bath per unit Speedos.
Pokok Permasalahan
Kondisi perekonomian
negara-negara Asia, termasuk Thailand masih belum dapat ditentukan arahnya,
apakah akan terus menurun atau akan menunjukkan perbaikan. Jika perekonomian
Thailand terus menurun maka di khawatirkan akan mempengaruhi kinerja Blades.
Hal ini mengingat beberapa faktor, salah satunya adalah dampak depresiasi bath
dan inflasi yang akan mempengaruhi nilai tukar bath dengan dolar AS. Kemudian
mengenai daya beli konsumen Thailand yang dikhawatirkan terus menurun sehingga
peusahaan importir Thailand tidak lagi akan memperpanjang kontrak dengan
Blades.
Landasan Teori
Eksposure fluktuasi kurs adalah
salah satu resiko yang dihadapi oleh perusahaan multinasional (MNC). Jika suatu
perusahaan sangat terekspos fluktuasi kurs, maka perusahaan dapat
mempertimbangkan teknik untuk megurangi eksposure tersebut, tergantung dari
bentuk eksposure yang dihadapi. Eksposure ini terbagi kedalam 3 bentuk yaitu :
- Eksposure transaksi
- Eksposure ekonomi
- Eksposure translasi
Eksposure
transaksi adalah sebarapa jauh nilai transaksi kas masa depan akan terpengaruh
oleh fluktuasi kurs. Eksposure transaksi dapat menyebabkan dampak signifikan
terhadap laba perusahaan. Untuk menilai esposure transaksi, MNC perlu (1)
mengestimasikan arus kas bersih dalam tiap mata uang dan (2) mengukur potensi
dampak dari eksposure mata uang tersebut. Teknik yang dapat digunakan untuk
menghadapi eksposure trasaksi antara lain dengan melakukan lindung nilai futures, lindung nilai forward, lindung nilai pasar uang atau
pun lindung nilai opsi mata uang.
Eksposure
ekonomi adalah tingkat dimana nilai sekarang arus kas suatu perusahaan akan
dipengaruhi fluktuasi kurs mata uang. Semua jenis antisipasi transaksi masa
depan yang menyebabkan eksposure transaksi juga akan menyebabkan eksposure
ekonomi karena transaksi ini mencerminkan arus kas yang dapat dipengaruhi oleh
fluktuasi kurs. Untuk melihat besarnya eksposure yang akan dihadapi perusahaan
maka MNC harus melakukan penilaian terhadap eksposer ekonomi. Hal ini dapat
dilakukan dengan mellihat laporan laba rugi untuk membuat estimasi tersebut.
Selanjtnya untuk melakukan pengurangan dampak eksposure ekonomi maka MNC dapat
melakukan restrukturisasi pada operasinya. Restrukturisasi ini melibatkan
perubahan sumber pembiayaan atau pendapatan ke lokasi lain dengan tujuan
penyesuaian arus kas masuk dan arus kas keluar dalam mata uang asing.
Dalam
melakukan restrukturisasi operasi, MNC harus mempertimbangkan beberapa hal
berikut :
1.Apakah perusahaan harus
berusaha untuk meningkatkan atau mengurangi penjualan di pasar asing baru atau
pasar asing yang telah dimasuki?
2.Apakah perusahaan harus
meningkatkan atau mengurangi ketergantungan dengan pemasok asing?
3. Apakah perusahaan harus
menambah atau menghapus fasilitas produksi untuk pasar asing?
4.
Apakah perusahaan harus
meningkatkan atau mengurangi tingkat hutang dalam satuan mata uang asing?
Eksposure
translasi terjadi saat MNC mentranlasikan data keuangan setiap anak perusahaan
ke dalam mata uang asal untuk konsolidasi laopran keuangan. Meskipun tidak
mempengaruhi arus kas, namun eksposure ini dipertimbangkan MNC karena dapat
mengurangi laba konsolidasi MNC dan karenanya menyebabkan penurunan harga
saham. Umumnya laba anak perusahaan, yang ditranslasikan dalam mata uang
pelaporan pada laporang keuangan konsolidasi, terpengaruh oleh perubahan kurs.
Tindkat ekposure ekonomi tergantung dari hal berikut : proporsi bisnis yang
dilakukan oleh anak perusahaan asing; lokasi anak perusahaan asing; dan metode akuntansi
yang digunakan.
Pembahasan
Kondisi
perekonomian di Thailand akhir-akhir ini tidak menguntungkan. Pergerakan nilai
bath sangat berfluktuasi dan investor asing telah kehilangan kepercayaan,
sehingga modal keluar dari Thailand dalam jumlah yang besar. Akibatnya bath
mengalami depresiasi. Blades memperoleh arus kas bersih dalam satuan bath,
depresiasi bath yang terus berlanjut dapat memberikan dampak buruk bagi Blades,
karena arus kas bersih ini akan ditukar dengan dolar yang lebih sedikit.
Situasi ini menyusul terjadinya peristiwa
terbaru di Asia yang secara fundamental mempengaruhi perekonomian negar-negara
Asia.
Perekonomian
di Thailand belum dapat dipastikan
apakah akan terus menurun seperti saat ini, ataukah
akan membaik. Jika kondisi perekonomian di Thailand terus menurun maka inflasi
akan terus meningkat
Suatu Negara lebih memilih
untuk menginvestasikan dananya pada negara yang memiliki tingkat inflasi
rendah. Jika inflasi suatu Negara naik, maka akan meningkatkan impor dan
mengurangi ekspor negara tersebut. Blades dapat menerima dampak negative dari
inflasi di Thailand jika konsumen Thailand memperbarui komitmen untuk tiga
tahun berikutnya. Blades tetap
optimis dan yakin bahwa konsumen Thailand akan memperbarui komitmen untuk tiga
tahun berikutnya dengan harga tertentu saat perjanjian saat ini berakhir karena
Asia Tenggara akan memperlihatkan potensi pertumbuhan yang tinggi saat dampak
peristiwa krisis berkurang.
Jika tidak memperbarui
kontrak selama tiga tahun dengan harga tertentu yang telah disepakati, maka
seharusnya Blades dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Namun karena
telah melakukan kontrak dengan konsumen Thailand selama tiga tahun dengan
mengikat harga tertentu, maka keuntungan yang diterima Blades akan menurun.
Apalagi Blades menerima pembayaran dari konsumen Thailand dalam satuan bath.
Ketika bath yang diterima Blades akan dikonversikan ke dalam dolar maka
nilainya akan lebih kecil dibandingkan yang diterima sebelum masa melemahnya
ekonomi Thailand.
Kondisi
perekonomian Thaland belum menunjukkan titik terang akan adanya perbaikan atau
justru keterpurukan. Jika kondisi ekonomi semakin memburuk maka hal ini akan
semakin memperburuk kinerja keuangan Blades dan bahkan miungkin kontrak Blades
dengan importir Thalland tidak dapat berlanjut. Namun jika kondisi ekonomi
mengalami perbaikan bahkan kembali mencapai tingkat pertumbuhan tinggi sebelum
peristiwa ekonomi yang memburuk belakangan ini maka akan sangat mungkin
importir Thailand akan memperpanjang kontraknya dengan Blades.
Berikut
ini adalah Laporan Laba/Rugi Blades dalam 3 skenario perubahan kurs spot bath
dan poundsterling 2 tahun ke depan untuk
melihat dan mengukur eksposur ekonomi yang dihadapi Blades :
Laporan Laba Rugi Blades Inc.
|
|||
Skenario Kurs
|
|||
Bath = $0.0220
|
Bath = $0.0209
|
Bath = $0.0198
|
|
£= $1.530
|
£= $1.485
|
£= $1.50
|
|
Penjualan
|
|||
(1) AS
|
$ 62.400.000,00
|
$ 62.400.000,00
|
$ 62.400.000,00
|
(2) Thailand
|
$ 18.192.240,00
|
$ 17.282.628,00
|
$ 16.373.016,00
|
(3) Ingris
|
$ 24.480.000,00
|
$ 23.760.000,00
|
$ 24.000.000,00
|
Total
|
$ 105.072.240,00
|
$103.442.628,00
|
$ 102.773.016,00
|
Harga pokok penjualan
|
|||
(1) AS
|
$ 57.400.000,00
|
$ 57.400.000,00
|
$ 57.400.000,00
|
(2) Thailand
|
$ 5.280.000,00
|
$ 5.016.000,00
|
$ 4.752.000,00
|
Total
|
$ 62.680.000,00
|
$ 62.416.000,00
|
$ 62.152.000,00
|
Laba Kotor
|
$ 42.392.240,00
|
$ 41.026.628,00
|
$ 40.621.016,00
|
beban operasional
|
|||
(1) AS : tetap
|
$ 2.000.000,00
|
$ 2.000.000,00
|
$ 2.000.000,00
|
(2) AS : variabel(11% dari total penjualan)
|
$ 11.557.946,40
|
$ 11.378.689,08
|
$ 11.305.031,76
|
total biaya
|
$ 13.557.946,40
|
$ 13.378.689,08
|
$ 13.305.031,76
|
EBIT
|
$ 28.834.293,60
|
$ 27.647.938,92
|
$ 27.315.984,24
|
tidak ada hutang jadi EBIT=EBT
|
Dengan melihat Laporan Laba Rugi Blades
dalam 3 skenario kurs yang berbeda dapat diketahui aliran kas yang masuk ke
Blades dalam dolar. Dampak kurs terhadap pendapatan dan beban Blades sekarang
dapat dikaji. Tampilan di atas memberikan ilustrasi bahwa pada saat bath dan
poundsterling mengalami depresiasi terhadap dolar AS maka arus kas dalam dolar
yang diterima Blades mengalami penurunan. Jika bath terus terdepresiasi menjadi
$ 0,0198 maka aliran kas masuk Blades dari Thailand akan terus mengalami
penurunan dibandingkan penjualan yang diterima dengan kurs spot saat ini. Dari
penurunan poundsterling sebelumnya maka jika selanjutnya poundsterling
mengalami perbaikan, terapresiasi sedikit terhadap dolar maka penjualan yang
diterima Blades dalam dolar juga mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Jika
dilihat dari total penjualan Blades keseluruhan yang dinilai dalam dolar maka
kas yang diterima dari penjualan pada kondisi terdepresiasinya mata uang bath
dan poundsterling, akan semakin kecil dolar yang diterima Blades. Jadi
depresiasi bath dan poundsterling akan mempengaruhi nilai total penjualan
Blades dalam dolar, yakni semakin kecil jumlah dolar yang diterima Blades.
Sementara
itu, pada baris harga pokok produksi menunjukkan harga pokok produksi Speedos
di Thailand menjadi lebih rendah ketika dikonversikan dalam dolar. Hal ini
terjadi seiring depresiasi nilai bath, yang mengakibatkan lebih sedikitnya
dolar yang dikeluaran oleh Blades untuk harga pokok produksi. Harga pokok
produksi di AS tidak mengalami perubahan karena nilainya sudah dalam dolar AS.
Blades tidak memiliki utang pada struktur modalnya, baik dalam satuan dolar,
bath maupun Thailand. Jadi perubahan kurs tidak mempengaruhi nilai bunga yang
harus dibayar oleh Blades.
Jadi
kesimpulan umum yang dapat ditarik dari laporan Laba/Rugi Blades dalam 3
skenario perubahan kurs adalah depresiasi bath dan poundsterling akan membawa
dampak penurunan nilai kas masuk yang di terima Blades dalam satuan dolar.
Namun demikian, hal ini berdampal lain pada kas keluar Blades, harga pkok
produksi yang dibayarkan dalam dolar menjadi lebih murah dalam kondisi ini.
Jika
bath dan poundsterling memiliki korelasi yang tinggi, misal jika bath mengalami
depresiasi 5 persen maka pondsterling juga akan mengalami depresiasi sebesar 5
persen maka eksposure ekonomi yang dihadapi Blades termasuk kategori tinggi.
Situasi yang terjadi adalah Blades memiliki arus kas masuk dari dua mata uang
yang memiliki korelasi yang tinggi, jika keduanya mengalami depresiasi
bersamaan dengan nilai yang sama besarnya maka Blades akan mengalami kerugian
yang cukup besar. Penjualan di Thailand dan Inggis akan menjadi rendah jika
dinilai dalam dolar. Tidak ada kompensasi silang dalam kondisi ini. Namun
Blades juga memiliki kesempatan memperoleh keuntungan besar jika bath dan
poundsterling yang terkorelasi tinggi mengalami apresiasi cukup besar. Hal ini
akan menjadikan nilai penjualan yang diterma Blades dalam dolar menjadi lebih
banyak.
Seluruh
ekspor dan impor Blades dinyatakan dalam mata uang asing terkait, misalnya Blades membayar impor Thailand dalam baht.
Transaksi ini memerlukan konversi mata uang, kondisi ini mencerminkan terjadinya
eksposur transaksi dan eksposur ekonomi sekaligus. Karena arus kas dari
transaksi tersebut dapat dipengaruhi oleh pergerakan kurs. Pergerakan kurs
dapat memiliki dampak besar pada arus kas yang berasal dari transaksi tersebut
dalam hal ini akan berpengaruh pada Blades, seperti juga yang terjadi pada
transaksi yang membutuhkan konversi mata uang seperti Thailand.
Setelah
mengukur eksposur yang dihadapi, maka dapat dilihat bawasannya Blades memiliki tingkat
sensitivitas pendapatan terhadap kurs yang lebih tinggi dibandingkan bebannya.
Blades dapat mengurangi eksposur ekonomi dengan mengurangi tingkat sensitivitas
pendapatan terhadap kurs atau dengan meningkatkan tingkat sensitivitas beban
terhadap kurs.
Sehingga
eksposur ekonomi dapat dikelola dengan menyeimbangkan sensitivitas pendapatan
dan beban terhadap fluktuasi kurs. Untuk mencapai hal tersebut, Blades harus
mengenali bagaimana pendapatan dan bebannya terpengaruh oleh fluktuasi kurs. Untuk perusahaan yang
pendapatan lebih rentan seperti Blades, ia lebih mengkhawatirkan
jika mata uang asalnya terapresiasi terhadap mata uang asing, karena dampak
pengurangan terhadap pendapatan akan lebih besar dibandingkan dampak
pengurangan beban. Ketika
perusahaan mengurangi eksposur ekonomi, perusahaan tidak hanya mengurangi
dampak merugikan ini tetapi juga dampak menguntungkan jika nilai mata uang asal
bergerak ke arah yang berlawanan.
Tindakan yang dapat dilakukan Blades
untuk mengelola eksposure yang dihadapi adalah dengan meningkatkan impor
pembelian bahan baku Speedos dari Thailand. Depresiasi bath membuat nilai yang
harus dibayar Blades untuk bahan baku menjadi lebih murah. Implikasinya adalah,
meskipun Blades mengalami penurunan nilai pendapatan yang diterima dalam dolar
namun disaat yang bersamaan Blades mampu menghemat biaya (harga pokok produksi)
menjadi lebih rendah juga. Jika sebelumnya Blades mengimpor bahan baku dari
Thailand untuk meproduksi 80.000 unit Speedos maka jumlah ini lah yang harus
ditingkatkan. Pembelian bahan baku dari AS dikurangi dan sebagai gantinya
memperbanyak impor bahan baku dari Thailand dengan harga yang lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar