Analisis Kasus Blades, INC.,
(Menilai Pergerakkan Kurs, Nilai
Tukar Masa Depan)
I.
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Sebagai
direktur keuangan Blades, INC., Ben Holt merasa puas karena usaha mengekspor
”Speedos” ke Thailand berhasil baik. Pelanggan utama Blades di Thailand, suatu
perusahaan ritel yang bernama Entertaiment Product, telah menyatakan komitmen
untuk membeli sejumlah speedos tiap tahun selama tiga tahun dengan harga
tertentu dalam satuan Baht, mata uang Thailand. Selain itu, Blades menggunakan
pemasok Thailand untuk beberapa komponen yang dibutuhkan dalam memproduksi
Speedos. Namun, Holt khawatir mengenai perkembangan terakhir diasia. Investor
asing dari berbagai negara telah melakukan investasi dalam jumlah besar di
Thailand untuk memanfaatkan tingginya suku bunga disana. Namun akibat
melemahnya perekonomian Thailand, beberapa investor asing kehilangan
kepercayaan atas Thailand dan menarik dana mereka.
Ben Holt
memiliki dua kekhawatiran mengenai perkembangan terakhir. Pertama, dia
memikirkan bagaimana perubahan perekonomian di Thailand ini dapat mempengaruhi
nilai Baht Thailand dan akibatnya mempengaruhi Blades. Secara khusus, Dia
memikirkan apakah dampak dari Baht Thailand terhadap Blades meskipun konsumen
utama Blades di Thailand telah terikat dengan Blades untuk tiga tahun kedepan.
Kedua,
Holt berpendapat bahwa Blades dapat melakukan spekulasi atas perkiraan
perubahan Baht, namun ia tidak pasti mengenai prosedur yang harus dilakukan
untuk melakukan spekulasi tersebut. Untuk membantu pemahaman Holt mengenai
spekulasi kurs mata uang, ia bertanya pada anda, sebagai analis keuangan
Blades, untuk memberikan ilustrasi terperinci mengenai dua skenario. Skenario
pertama, Baht akan berubah dari kurs saat ini sebesar $0,022 menjadi 0,020
dalam 30 hari. Pada skenario kedua, Baht akan berubah dari kurs saat ini
menjadi $0,025 dalam 30 hari.
I.2. Masalah
Sesuai
dengan uraian latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana
persentase perubahan dalam nilai mata uang diukur? Berikan jawaban dalam bentuk
ilustrasi dengan mengasumsikan perubahan nilai baht dari sebesar $0,022 menjadi
$0.026.
2. Apakah
faktor-faktor dasar yang menentukan nilai suatu mata uang? Dalam keseimbangan,
Bagaimanakah hubungan antara faktor-faktor ini?
3.
Bagaimana
tingkat inflasi dan suku bunga yang relatif tinggi di Thailand memengaruhi
nilai Baht? (Asumsikan inflasi dan suku bunga di AS tidak berubah).
4. Bagaimana
hilangnya kepercayaan investor tentang Baht Thailand yang dibuktikan dengan ditariknya dana dari Thailand, akan
memengaruhi nilai Baht? Apakah Blades akan terpengaruh dengan perubahan ini,
dengan mempertimbangkan adanya komitmen dengan konsumen di Thailand.
5. Asumsikan
bahwa bank sentral Thailand ingin menghindari ditariknya dana dari negerinya
guna menghindari perubahan nilai mata uang lebih lanjut. Bagaimana tujuan ini
dapat dicapai dengan menggunakan suku bunga?
6. Buatlah
ilustrasi dengan spreadsheet mengenai
tahapan yang perlu dilakukan bagian keuangan Blades guna melakukan spekulasi
terhadap perkiraan pergerakan nilai Baht selama 30 hari berikut. Juga
perlihatkan berapakah keuntungan spekulasi (dalam dolar) yang diperoleh dari
tiap skenario. Gunakan kedua contoh Ben Holt untuk memberi ilustrasi
kemungkinan spekulasi yang dilakukan. Asumsikan bahwa Blades dapat meminjam
sebesar $10 juta atau jumlah yang setara dalam satuan Baht. Selain itu asumsikan
bahwa suku bunga (per tahun) jangka pendek bagi Blades adalah:
Mata Uang
|
Suku Bunga
Peminjaman
(Lending Rate)
|
Suku Bunga Pinjaman (Borrowing Rates)
|
Dolar AS
|
8,10%
|
8,20%
|
Baht Thailand
|
14,80%
|
15,40%
|
I.3.
Tujuan
v
Untuk
mengetahui tingkat inflasi di Thailand, dampaknya terhadap nilai mata uang
baht, dan dampaknya bagi perusahaan Blades, INC,.
1.4.
Manfaat
a. Bagi Ben Holt:
Untuk
mengetahui langkah apa yang harus diambil untuk Blades,INC,. Kedepannya
berkaitan dengan masalah yang di hadapi di negara Thailand sebagai salah satu
negara tujuan ekspornya.
b. Bagi pembaca:
Untuk menegtahui cara mengukur tingkat
inflasi dan suku bunga suatu negara dan dampaknya terhadap nilai kurs mata
uang.
II.
PEMBAHASAN
Persentase
perubahan kurs mata uang dari suatu negara dapat di ukur dengan perumusan
sebagai berikut :
Dari
ilustrasi kasus Blades Baht berada pada kurs $0,020 dari kurs awal yaitu
$0,022. Ini menandakan bahwa mata uang
Thailand (Baht) menguat terhadap dollar, sedangkan dollar sebaliknya melemah
dari $0,022 menjadi $0,020.
Ini
dibuktikan dengan perumusan :
0,022
- 0,020 / 0,020 = 0,1 x 100% = 10%
Kekuatan
atau kenaikkan tingkat mata uang Thailand adalah 10%.
Ketika
asumsi perubahan nilai Baht sebesar $0,022 menjadi $0,025, maka terjadi
penurunan nilai mata uang Baht (Baht melemah) di buktikan dengan :
0,022
- 0,025 / 0,025 = -0,12 x 100% = -12%
Diasumsikan
bahwa nilai mata uang Baht melemah menjadi -12%.
Banyak faktor yang menentukan nilai tukar mata uang, dan secara
keseluruhannya berkaitan dengan hubungan perdagangan antar dua negara. Yang
perlu diingat adalah bahwa nilai tukar ini relatif, dan diekspresikan sebagai
sebuah perbandingan dari mata uang dua negara. Faktor-faktor ini juga tidak
dalam susunan tertentu, seperti banyak aspek di ekonomi, kepentingan relatif
dari faktor-faktor ini masih menjadi subyek dari banyak debat ahli ekonomi.
1.
Diferensiasi Inflasi
Sebagai sebuah aturan umum,
sebuah negara dengan tingkat inflasi rendah yang konsisten akan memperlihatkan
nilai mata uang yang meningkat, seiring dengan peningkatan daya beli relatif dibanding
dengan mata uang lain. Negara-negara yang memiliki inflasi yang lebih tinggi
biasanya akan melihat depresiasi pada mata uang mereka dalam hubungan kepada
mata uang dari partner dagang mereka. Hal ini juga biasanya dibarengi oleh suku
bunga yang lebih tinggi.
2.
Diferensiasi Suku Bunga
Suku bunga, inflasi dan
nilai mata uang sangat memiliki korelasi yang tinggi. Dengan mengatur suku
bunga, bank sentral mencoba mengatur pengaruh dari inflasi dan nilai mata uang,
dan perubahan suku bunga akan berimbas pada inflasi dan nilai mata uang. Suku
bunga yang lebih tinggi menawarkan para kreditur dalam ekonomi sebuah imbal
hasil yang lebih tinggi relatif terhadap negara lain. Karena itu, suku bunga
yang lebih rendah akan menarik modal asing dan menyebabkan nilai mata uang akan
meningkat. Imbas dari suku bunga yang lebih tinggi akan berkurang jika inflasi
sebuah negara lebih tinggi dibanding dengan negara lain, atau jika faktor tambahan
menarik turun nilai mata uang. Dan begitu juga dalam kondisi sebaliknya, yang
karena itu suku bunga lebih rendah cenderung menurunkan nilai mata uang.
3.
Defisit Neraca Berjalan
Neraca berjalan adalah
keseimbangan perdagangan antara sebuah negara dengan partner dagangnya, yang
merefleksikan semua pembayaran antara negara untuk barang, jasa, suku bunga dan
dividen. Defisit dalam neraca berjalan menandakan bahwa sebuah negara lebih
banyak membeli dari luar negeri dibanding dengan menjualnya, dan meminjam modal
dari sumber luar negeri untuk membiayai defisit tersebut. Dalam kata lain,
negara membutuhkan lebih banyak mata uang asing daripada apa yang diterimanya
dari penjualan untuk ekspor, dan menyuplai lebih banyak mata uangnya sendiri
dibanding dengan tingkat permintaan luar negeri untuk produk-produknya. Tingkat
permintaan berlebih untuk mata uang asing akan menurunkan nilai tukar mata uang
sebuah negara sampai barang dan jasa domestik lebih murah untuk pelaku pasar
asing, dan aset asing tidak terlalu mahal untuk menghasilkan penjualan bagi
minat domestik.
4.
Hutang Publik
Negara akan menghasilkan
sebuah pembiayaan defisit dalam skala besar untuk membiayai proyek publik atau
masyarakat dan pendanaan pemerintah. Walaupun aktivitas seperti itu akan
menstimulasi ekonomi domestik, negara yang memiliki defisit dan hutang publik
besar menjadi kurang menarik bagi investor asing. Alasannya? Hutang yang besar
akan memicu inflasi, dan jika inflasi meninggi, hutang tersebut akan dibayar
dengan nilai tukar yang rendah dimasa mendatang.
Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin akan mencetak lebih banyak uang untuk membayar sebagian dari hutang-hutang tersebut, tetapi hal ini akan meningkatkan suplai uang yang pastinya akan meningkatkan inflasi. Lebih jauh, jika sebuah pemerintah tidak mampu menangani defisit melalui usaha domestik (seperti menjual obligasi dan meningkatkan suplai uang), lalu mereka harus meningkatkan jumlah surat berharga untuk dijual ke pelaku pasar asing, sehingga akan menurunkan nilai tukarnya. Akhirnya, sebuah hutang yang besar akan menimbulkan kecemasan bagi pihak luar jika mereka yakin mengenai resiko gagal bayar sebuah negara. Untuk alasan ini, peringkat hutang sebuah negara (seperti yang disediakan Moody's Investor dan Fitch Rating) adalah sebuah penentu penting bagi nilai tukar mata uang.
5. Ketentuan Perdagangan
Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin akan mencetak lebih banyak uang untuk membayar sebagian dari hutang-hutang tersebut, tetapi hal ini akan meningkatkan suplai uang yang pastinya akan meningkatkan inflasi. Lebih jauh, jika sebuah pemerintah tidak mampu menangani defisit melalui usaha domestik (seperti menjual obligasi dan meningkatkan suplai uang), lalu mereka harus meningkatkan jumlah surat berharga untuk dijual ke pelaku pasar asing, sehingga akan menurunkan nilai tukarnya. Akhirnya, sebuah hutang yang besar akan menimbulkan kecemasan bagi pihak luar jika mereka yakin mengenai resiko gagal bayar sebuah negara. Untuk alasan ini, peringkat hutang sebuah negara (seperti yang disediakan Moody's Investor dan Fitch Rating) adalah sebuah penentu penting bagi nilai tukar mata uang.
5. Ketentuan Perdagangan
Sebuah rasio yang
membandingkan antara harga ekspor dengan harga impor, ketentuan perdagangan
berkaitan dengan negara berjalan dan keseimbangan pembayaran. Jika harga ekspor
sebuah negara meningkat lebih besar daripada impor, hal ini bisa dikatakan
ketentuan perdagangannya membaik. Meningkatkan ketentuang dagang menunjukkan
tingkat permintaan lebih tinggi untuk ekspor negara tersebut. Hal ini,
sebaliknya, akan menghasilkan peningkatan pendapatan dari ekspor, yang
menyediakan peningkatan permintaan untuk mata uang negara (dan akan
meningkatkan nilai mata uang). JIka harga ekspor meningkat dalam level yang
lebih kecil daripada impornya, nilai mata uang akan menurun dibanding dengan
partner dagangnya.
6. Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi
6. Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi
Investor asing pastinya akan
mencari negara yang stabil dengan kinerja ekonomi yang baik dimana mereka akan
menginvestasikan uangnya. Sebuah negara dengan atribut positif seperti itu akan
menarik dana investasi dari negara lain yang memiliki tingkat resiko politik
dan ekonomi yang lebih tinggi. Kekacauan politik, contohnya, bisa menyebabkan
hilangnya keyakinan pada mata uang dan adanya perpindahan modal menuju mata
uang dari negara yang lebih stabil.
7. Tingkat pendapatan relative
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap
harga-harga luar negeri. Laju pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan
melemahkan kurs mata uang asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan
meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan
dengan supply yang tersedia.
Kurs
keseimbangan nilai tukar antara dua mata uang pada suatu waktu tertentu
ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran. Perubahan pada permintaan
atau penawaran suatu mata uang akan mempengaruhi kurs keseimbangan nilai tukar.
Faktor
ekonomi utama yang dapat mempengaruhi pergerakan kurs mata uang melalui
dampaknya pada kondisi permintaan dan penawaran adalah tingkat inflasi relatif,
suku bunga, dan tingkat pendapatan, serta pengendalian pemerintah. Ketika
faktor tersebut menyebabkan perubahan pada perdagangan internasional atau arus keuangan,
faktor tersebut menyebabkan permintaan permintaan dan penawaran suatu mata uang
berubah dan karenanya mempengaruhi kurs keseimbangan.
· Pengaruh Inflasi terhadap nilai Baht
Thailand sebagai sebuah negara yang saat ini berada pada
tingkat inflasi yang tinggi berdampak pada melemahnya nilai mata uang Thailand
(Nilai Baht). Hal tersebut diakibatkan karena adanya penurunan daya beli
masyarakat dibanding dengan mata uang negara lain sehingga mempengaruhi
permintaan dan penawaran mata uang Baht.
Negara-negara yang memiliki inflasi yang lebih tinggi
biasanya akan melihat depresiasi pada mata uang mereka dalam hubungan kepada
mata uang dari partner dagang mereka. Hal ini juga biasanya dibarengi oleh suku
bunga yang lebih tinggi.
·
Pengaruh penarikan dana investasi di Thailand terhadap Baht
Investor yang
menanamkan modal mereka di suatu Negara sangat membantu dalam hal pendapatan
nasional. Semakin banyak investasi yang ditanamkan,akan menambah pendapatan
Negara dan menguntungkan Negara tersebut. Karena pendapatan nasional merupakan
acuan terhadap tingkat perekonomiannya, semakin tinggi GNP maka tingkat
kemakmurannya juga tinggi,selain itu juga bisa mengukur tingkat inflasi yang
terjadi saat itu. Nilai mata uang suatu Negara juga dapat diketahui dari
pendapatan nasionalnya, ketika GNP tinggi maka tingkat konsumsi masyarakatnya
juga tinggi,menandakan bahwa nilai mata uangnya naik dan sebaliknya.
Dalam kasus ini,perekonomian Thailand mengalami masalah yang
menyebabkan para investor asing ragu untuk terus menanam modal dan
mengakibatkan dana untuk Thailand ditarik kembali. Ini tentunya akan sangat
berpengaruh pada nilai mata uang Baht,dimana ketika dana ditarik akan
menurunkan tingkat pendapatan nasional Thailand,berpengaruh langsung terhadap
tingkat konsumsi masyarakat yang secara langsung menunjukkan nilai mata uang
Baht jatuh atau melemah.
Ini erat kaitannya dengan neraca berjalan, dimana Thailand sedang
mengalami defisit dikarenakan perekonomian yang melemah, mengakibatkan Negara
ini sangat bergantung kepada dana yang ditanamkan para investor. Karena inflasi
yang dialami Thailand,cara yang harus dilakukan untuk mengatasinya adalah
dengan meninggikan persentase suku bunga, dan karena suku bunga yang tinggi
inilah maka investor enggan untuk menanam modal di Thailand.
Ini juga akan berdampak secara tidak langsung terhadap Blades,INC.
Karena pelanggan utama nya yaitu Entertainment Product yang telah membeli sejumlah produk Blades
tiap tahun selama tiga tahun yang merupakan satu dari banyaknya perusahaan di
Thailand akan merasakan dampak dari ditariknya dana dari investor,
Entertainment Product akan rugi dan tidak mampu lagi membeli produk Blades,INC
sehingga Blades mengalami kerugian juga.
·
Penggunaan suku bunga untuk menghindari perubahan nilai mata uang.
Suku bunga
merupakan salah satu faktor yang menentukan nilai mata uang suatu Negara. Suku
bunga juga dapat digunakan untuk menghindari fluktuasi perubahan kurs mata uang
dengan cara menaikkan persentasenya. Ketika peredaran mata uang disuatu Negara
terlalu tinggi,akan menyebabkan nilai mata uang tersebut menurun. Untuk
mengatasi hal tersebut,maka Bank biasanya menaikkan tingkat suku bunganya.
Persentase suku bunga yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat untuk menyimpan uang mereka di Bank. Dengan demikian,peredaran uang
dimasyarakat akan berkurang. Suku bunga yang rendah mengindikasikan bahwa
tingkat inflasi Negara tersebut rendah.
Jika asumsi bahwa Bank Sentral Thailand tidak ingin ditarik dana
dari negerinya,maka suku bunga yang harus ditetapkan adalah tinggi. Dengan suku
bunga yang tinggi maka akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan
modalnya di negara tersebut,walaupun tingkat suku bunga tinggi
mengidentifikasikan inflasi yang tinggi pula.
· Asumsi kemungkinan spekulasi Ben Holt
Apresiasi
Blades memperkirakan bahwa mata kurs uang baht dalm dolar terapresiasi
dari nilainya sekarang sebesar 0,022 menjadi Dollar 0,020 dalam 30 hari. Blades
dapat memperoleh pinjaman $10 juta.
Mata uang
|
Suku Bunga Peminjam
|
Suku Bunga Pinjaman
|
Dolar AS
|
8,10%
|
8,20%
|
Baht Thailand
|
14,80%
|
15,40%
|
Blades dapat :
1. Meminjam sebesar $10 juta
2. Menukar $10 juta menjadi THB
454.545.454,5 ( dihitung dari $10 juta/0,022)
3. Memberikan pinjaman dalam
Baht Thailand dengan tingkat bursa tahunan 14,80% yang memberikan pengembalian
123,33% selama 30 hari {dengan perhitungan 14,80% x (30/360)} , setelah 30 hari,Bank
akan menerima THB 460.151.515,1 {dengan perhitungan THB 454.545.454,5 x ( 1 +
0,012333)}.
4. Membayar pinjaman dolar
dengan uang yang diperoleh dari pelunasan pinjaman dalam Baht Thailand. Bunga
tahunan atas pinjaman dalam dolar As adalah 8,20% atau 0,6833 selama 30 hari
{dengan perhitungan 8,20% x (30/360)} jumlah dolar AS yang dibutuhkan untuk
melunasi pinjaman dolar adalah $16.833.333,33 ( dengan perhitungan $10juta x ( 1
+ 0,6833)
Jika diasumsikan bahwa tingkat kurs pada hari ke 30 adalah $0,020
untuk 1 Baht Thailand seperti yang telah diperkirakan,jumlah uang dalam Baht
Thailand yang dibutuhkan untuk melunasi pinjaman dolar AS adalah THB
503.416.666,7 {dengan perhitungan $
10.068.333,33/0,020 per Baht Thailand}. Dengan memperhatikan bahwa bank
memperoleh THB 460.151.515,1 dari pelunasan pinjaman dalam Baht Thailand, maka
bank memperoleh keuntungan spekulatif sebesar THB 43.265.151,6.
Depresiasi
1.
Meminjam sebesar THB
454.545.454,5
2.
Menukar THB 454.545.454,5
menjadi $10 juta ( pembulatan) ( dihitung THB 454.545.454,5 x 0,022)
3.
Memberikan pinjaman dalam
dolar AS dengan tingkat bunga tahunan 8,10% yang memberikan pengembalian 67,5%
selama 30 hari {dengan perhitungan 8,10% x
(30/360)}. Setelah 30 hari, bank akan menerima $10.067.500 {dengan
perhitungan $10 juta x ( 1 + 0,00675)}
4.
Membayar pinjaman Baht
dengan uang yang diperoleh dari pelunasan pinjaman dalam dolar AS. Bunga
tahunan atas pinjaman dalam Baht 15,40% atau 1,2833% selama 30 hari {dengan
perhitungan 15,40% x (30/360)}. Jumlah Baht yang dibutuhkan untuk melunasi
pinjaman adalah THB 460.378.787,8 {dengan perhitungan THB 454.545.454,5 x ( 1 +
0,0128333)}
Jika diasumsikan bahwa kurs nilai tukar pada hari ke 30 untuk
setiap Baht Thailand adalah $ 0,025 sesuai yang dikirakan sebelumnya, maka
jumlah dolar AS yang diperlukan untuk
melunasi pinjaman THB adalah $ 11.509.469,7 {dengan perhitungan THB 460.378.787,8
x $ 0,025 per Baht Thailand}. Dengan mepertimbangkan bahwa bank memperoleh $
10.067.500 dari pinjaman dalam dolar AS ,maka bank akan mendapat kerugian
spekulatif sebesar $ 1.441.969,696 {dengan
perhitungan $ 10.067.500-$ 11.509.469,7}
KESIMPULAN
Melemahnya perekonomian yang dialami
oleh Thailand berdampak pada hilangnya kepercayaan para investor dan ditariknya dana dari Negara
tersebut. Negara Thailand yang tidak ingin dana dari para investor itu ditarik
kembali harus meningkatkan suku bunganya agar para investor tertarik untuk
menanam kan modalnya kembali ke Thailand.
Perekonomian Thailand yang melemah
disebabkan oleh faktor tingkat inflasi yang tinggi. Dalam kasus ini
Blades,INC,. yang konsumen utamanya berasal dari Thailand akan merasakan dampaknya
secara tidak langsung, karena Entertaiment Product mengalami kerugian atas
inflasi yang terjadi di Negara Thailand sehingga tidak mampu untuk terus
menjadi konsumen Blades,INC,.
REFERENSI
Madura, Jeff. (2006). International Corporate Finance:Keuangan perusahaan Internasional,
Edisi 8. Jakarta. Salemba Empat
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
maaf mau tanya, bukankah perubaha nilai baht dari $0.22 menjadi $0.20, menandakan baht terdepresiasi bukannya terapresiasi?
BalasHapuskarena ketika 1 baht mendapat $0.22 menjadi 1 baht mendapat $0.20, maka baht nilainya menurun,
Bukankan begitu?
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut