Sabtu, 10 Desember 2011

PENILAIAN SAHAM

Share it Please


Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan

Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock)
                         2. Saham preferen

Karakteristik Saham Preferen:
a.       Hak preferen terhadap deviden: hak menerima deviden terlebih dahulu dibanding pemegang saham biasa. Saham preferen kadangkala memberikan hak kumulatip, yaitu memberikan hak pada pemegangnya untuk menerima deviden tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.

b.      Hak preferen pada waktu likuidasi: hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi likuidasi.



Hak Pemegang saham Biasa:
a.       Hak kontrol: hak untuk memilih dewan direksi, sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi.

b.      Hak penerima pembagian keuntungan: karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatakan bagian keuntungan perusahaan.

c.       Hak preemtive: hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan tambahan saham baru. Hak ini bertujuan : 1) melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama, 2) melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.


Nilai Saham


Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham:

1.      Nilai buku (book value): nilai saham yang didasrkan pembukuan perusahaan emiten.
nilai buku per lembar saham = total equitas/jumlah saham beredar


2.      Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nialai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

3.      Nilai Intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham.

Ada dua analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya saham:
  1. Fundamental security analysis atau company analysis: analisis harga saham yang mendasarkan pada data yang berasal dari keuangan perusahaan ( misal laba, dividen, penjualan)

  1. Technical analysis : analisis harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham (misal harga saham, volume transaksi)


Technical Analysis


Analsis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu. Analsis ini didasarkan pada argumen bahwa:
1.      harga saham mencerminkan informasi yang relevan
2.      informasi yang relevan ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu
3.      perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.

Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan pada grafik atau chart, sehingga para penganut aliran ini sering disebut chartist.

Analis teknikal percaya bahwa gerakan saham akan mengikuti pola head and sholuders (kepala dan bahu):
a.       seorang analis percaya bahwa suatu saham berada di titik A, akan memutuskan membeli dan menahan dalam jangka pendek untuk memperoleh capital gains.
b.      Jika suatu saham berada di titik B, maka ia akan menjualnya karena diperkirakan harganya akan turun.






Analis teknikal juga percaya bahwa gerakan harga saham akan mengikuti pola triple tops. Mereka berpendapat bahwa suatu saham setelah melalui tiga puncak harga, maka saham tersebut akan jatuh harganya. Jadi apabila seorang analis yang menemukan bahwa suatu saham telah menempuh tiga kali harga tinggi maka saham tersebut harus dijual.




Kritik:
Terlepas sejauh mana kita percaya akan pemikiran yang melandasi analisis teknikal, nampaknya jenis analisis ini yang sering dipakai para praktisi di bursa. Dari sisi akademisi yang jadi pertanyaan adalah: Kalau benar pola gerakan harga saham mempunyai  gerakan tertentu dan akan berulang bukankah pola tersebut akan dapat diprediksi? Bukankah informasinya hanyalah perubahan harga saham diwaktu lalu yang dapat diperoleh oleh semua pemodal ?. Dengan demikian para pemodal akan bereaksi sesuai dengan prediksi tersebut, sehingga akhirnya pola tersebut akan hilang, sehingga tidak berpola lagi.


Analisis Fundamental:

Ada dua pendekatan dalam analisi fundamental:

1.      Present value approach (capitalization of income method)
2.      Price earning ratio approach.


Present Value Approach:

Pendekatan ini didasarkan pada argumen bahwa nilai dari suatu perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut di masa datang dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas di masa depan, maka nilai perusahaan  dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai arus kas di masa depan menjadi nilai sekarang.


NPo=  ∑ arus kas/ (1+k)

Alternatif arus kas adalah arus dividen yang diterima oleh investor.

Jika investor yang memebeli saham, biasanya bermaksud menyimpan saham tersebut sampai waktu tertentu, maka harga saham atau nilai saham dapat dihitung  dengan model diskonto sbb:

Po= D1/ (1 + Ks)+ D2/ (1 + Ks)2 + ..............Dn/(1 + Ks)t
 
Po= S (Dt/(1 + Ks)1)
         
dimana :
            Po : harga saham yang diharapkan
            Dt : deviden periode t
            Ks : tingkat keuantungan yang disyaratkan oleh investor pada saham

Agar dapat menghitung nilai saham , investor harus memprediksi dividen saham biasa, ada tiga pendekatan yang dapat digunakan :

1.      Pendekatan zero growth ( dividen tidak bertumbuh)

PO= Do/Ks

2.     Constan growth

Po= Do(1+g)/Ks-g = D1/Ks-g

3.      Nonconstan growth
Pada umumnya dividen saham biasa suatu perusahaan tidak konstan tetapi berubah sesuai dengan daur hidup perusahaan.

Langkah menghitung nilai saham biasa jika pertumbuhan dividen tidak konstan sbb:
a.       membuat estimasi pertumbuhan dividen
b.      menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tidak bertumbuh konstan
c.       menghitung nilai saham pada akhir periode pertumbuhan tidak konstan
d.      jumlahkan b dan c untuk mendapatkan Po

Pendekatan Price Earning Ratio (PER)
            PER = Harga saham/EPS
Rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings.

DIVIDEND YIELD DAN CAPITAL GAINS YIELD
Ø  Jika investor bermaksud menyimpan saham selamanya, ia mengharapkan dividen saham dan jika investor bermaksud menjual saham dekemudian hari, ia mengharapkan dividen saham dan keuntungan akibat kenaikan harga saham.

Ø  Keuntungan dari dividen saham disebut dividend yield dan keuntungan dari kenaikan harga saham disebut capital gains. Dividend yield ditambah capital gains yield disebut tingkat keuntungan saham.
      
         deviden yield= D1/Po

        capital gains yield= P1-Po/Po

TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DISYARATKAN PADA SAHAM
Ø  Tingkat keuntungan yang disyaratkan calon pembeli tergantung pada tingkat risiko saham tersebut. Semakin tinggi risiko saham semakin tinggi tingkatkeuntungan yang disyaratkan.

Ki = Krf + ( Km – Krf ).bi
Dimana:
            Ki        : tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham i
            Krf      : suku bunga bebas risiko
            Km      : tingkat keuntungan portofolio pasar/indeks pasar
            Bi        : beta pasar
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Calendar