Sumber Data
Data dapat diperoleh dari sumber
primer atau sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari
tangan pertama oelh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan
spesifik studi. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada.
Sumber data primer
Selain dari individu yang member
informasi ketika diwawancara, dari kuesioner, atau observasi, sumber data
primer lain yang berguna adalah kelompok focus.
Kelompok fokus
Kelompok focus terdiri dari beberapa
anggota dengan seorang moderator yang memimpin diskusi dengan waktu tertentu
yang membahas suatu topic, konsep, atau produk tertentu. Anggitanya dipilih
berdasarkan keahlian mereka dalam topic yang perlu digali informasinya.
Moderator memiliki peran untuk memperkenalkan topic, mengamati serta mencatat
dan mengarahkan diskusi agar menghasilkan informasi yang dicari, menjaga
anggota tetap berada dijalur yang tepat, dan memastikan semua berpartisipasi
tanpa ada yang mendominasi.
Sifat
data yang diperoleh melalui kelompok focus
Isi dari data tersebut hanya
memberikan informasi kualitatif dan tidak kuantitatif. Karena anggota tidak
dipilih secara ilmiah untuk mewakili pendapat populasi secara keseluruhan,
pendapat tersebut tidak bisa dianggap benar-benar mewakili. Tetapi, jika
informasi eksploratif dikumpulkan sebagai dasar untuk penelitian ilmiah lebih
lanjut, kelompok focus memainkan fungsi penting.
Singkatnya, kelompok focus digunakan
untuk (1) studi eksploratif, (2) membuat generalisasi berdasarkan informasi
yang dihasilkan, dan (3) mengandalkan survey sampel.
Videokonfrensi
Adanya fasilitas komunikasi dengan
moderator melalui instant message, video konfrensi sebagai suatu instrumen
untuk memperoleh informasi dari berbagai kelompok dilokasi yang jauh merupakan
prospek yang menjanjikan dimasa depan. Internet ikut mempermudah sesi kelompok
focus.
Panel
Merupakan sumber informasi primer
untuk tujuan penelitian, panel bertemu labih dari sekali. Dalam kasus dimana
pengaruh intervensi atau perubahan tertentu perlu dipelajari selama suatu
periode waktu, studi panel sangat berguna. Individu dipilih secara acak sebagai
anggota panel untuk sebuah tujuan penelitian.
Panel
statis dan dinamis
Panel statis yaitu anggota yang sama
berada dalam panel selama periode waktu yang diperpanjang. Panel dinamis yaitu
anggota panel berganti dari waktu kewaktu saat berbagai fase studi sedang
berlangsung. Keuntungan panel statis adalah memberikan ukuran yang baik dan
peka mengenai perubahan yang terjadi diantara dua titik waktu. Kerugiannya
adalah anggota panel menjadi sangat peka terhadap perubahan sebagai akibat dari
wawancara yang terus-menerus sehingga opini mereka mungkin tidak lagi mewakili apa yang orang lain dalam
populasi mungkin pegang, anggota juga bisa keluar dari panel dari waktu-kewaktu
karena berbagai alasan sehingga meningkatkan persoalan bias karena mortalitas.
Ukuran umum
Ukuran jejak, atau juga dikenal dengan
ukuran umum (yang tidak langsung tampak), berasal dari sumber primer yang tidak
melibatkan orang.
Sumber data sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi
yang dikumpulkan seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir.
Data tersebut bisa merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses
melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Keuntungan
mencari data sekunder adalah penghematan waktu dan biaya memperoleh informasi.
Kekurangannya dalam hal menjadi using, dan tidak memenuhi kebutuhan spesifik
dari situasi dan keadaan tertentu. Karena itu penting untuk mengacu pada sumber
yang memberikan informasi terkini.
Metode Pengumpulan Data
Mewawancara,
memberikan kuesioner, dan mengobservasi orang dan fenomena adalah tiga metode
pengumpulan data yang utama dalam penelitiaan survey. Tes proyektif dan teknik
motivasional lainnya juga kadang kala digunakan untuk menguraikan variabel.
Dalam hal tersebut, responden biasanya diminta untuk menulis sebuah crita,
melengkapi kalimat, atau mengungkapkan reaksi mereka terhadap isyarat yang
ambigu.
Meskipun
wawancara memiliki kelebihan fleksibel dalam hal mengadaptasi, mengadopsi, dan
mengubah pertanyaan, kuesioner memiliki kelebihan memperoleh data secara lebih
efisien dalam hal waktu, energy, dan biaya peneliti. Metode pengumpulan data
umum seperti ekstraksi dari dokumen perusahaan memiliki kelebihan akurasi.
Pilihan
metode pengumpulan data tergantung pada fasilitas yang tersedia, tingkat
akurasi yang disyaratkan, keahlian peneliti, kisaran waktu studi, biaya, dan
sumber daya lain yang berkaitan dan tersedia untuk pengumpulan data.
Bagian I: Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data
adalah wawancara responden untuk memperoleh informasi mengenai isu yang
diteliti.
Wawancara tidak terstruktur dan
terstruktur
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara disebut tidak terstruktur
karena pewawancara tidak memasuki situasi wawancara dengan urutan pertanyaan
yang terencana untuk ditanyakan kepada responden. Tujuannya membawa beberapa
isu pendahuluan ke permukaan supaya peneliti dapat menentukan variabel yang memerlukan investigasi mendalam
lebih lanjut. Jenis dan sifat pertanyaan yang ditanyakan kepada masing-masing orang mungkin bervariasi
sesuai dengan tingkat dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Jika beberapa
responden member jawaban bersuku satu, singkat, pendek yang tidak informative,
pewawancara harus mengajukan pertanyaan yang meminta rincian dan tidak dapat
dijawab dengan satu atau dua kata. Sejumlah responden tidak membutuhkan banyak
dorongan untuk berbicara, yang lainnya butuh dan mereka ini harus ditanyai
secara luas. Beberapa responden mungkin menunjukkan keengganan untuk
diwawancara, dan secara halus atau terang-terangan menolak untuk bekerja sama
dan keputusan itu harus dihargai oelh pewawancara.
Wawancara terstruktur
Adalah wawancara yang diadakan ketika
diketahui pada permulaan informasi apa yang diperlukan. Pewawancara memiliki
daftar pertanyaan yang direncanakan untuk ditanyakan kepada responden.
Pertanyaan besar kemungkinan difokuskan pada faktor-faktor yang mengemuka
selama wawancara tidak terstruktur dan dianggap relevan dengan masalah. Pertanyaan
yang sama akan diajukan kepada semua responden. Tetapi, kadang kala,
berdasarkan urgensi situasi, peneliti dapat mengutip jawaban responden dan
mengajukan pertanyaan relevan lain yang tidak terdapat dalam protocol
wawancara. Dari proses tersebut, faktor-faktor baru dapat diidentifikasi,
sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam. Tetapi untuk mengenali
respon yang mungkin, pewawancara harus memahami tujuan dan sasaran dari setiap
pertanyaan.
Melatih pewawancara
Pewawancara harus memahami sepenuhnya
mengenai penelitian dan dilatih mengenai cara untuk memulai wawancara,
bagaimana meneruskan pertanyaan, bagaimana memotivasi responden untk menjawab,
apa yang perlu digali dalam jawaban, dan bagaimana menutup wawancara. Mereka
juga perlu diberi instruksi mengenai membuat catatan dan mengodekan respons
selama wawancara.
Tujuan wawancara tidak terstruktur dan
terstruktur
Tujuan utama wawancara tidak
terstruktur adalah untuk mengeksplorasi dan menggali ke dalam beberapa faktor
dalam situasi yang mungkin berpusat pada bidang permasalahan yang luas. Lalu
kemudian akan dikejar lebih jauh selama wawancara terstruktur utnuk mengungkap
informasi yang lebih mendalam. Hal ini akan membantu mengidentifikasi masalah
kritis dan memecahkannya.
Beberapa tips dalam mewawancara
Dalam
mewawancara kita harus mempunyai hubungan yang baik dengan responden.
Mendengarkan orang yang diwawancara dengan penuh perhatian, menunjukkan minat
terhadap apa yang disampaikan reponden.
Bias juga
terjadi karena situasi: (1) nonpartisipan, entah karena ketidakinginan atau
ketidakmampuan responden untuk berpartisipasi dalam studi, bisa membiaskan data
karena respon partisipan mungkin berada dari mereka yang nonpartisipan, (2)
tingkat kepercayan dan hubungan yang dibangun, (3) keadaan tempat wawancara.
Membangun kredibilitas, hubungan, dan
memotivasi orang untuk merespon
Untuk
mendapatkan informasi yang jujur dari responden, peneliti/pewawancara harus
mampu membangun hubungan dan kepercayaan dengan mereka. Dengan kata lain,
peneliti harus mampu membuat responden cukup bersedia memberikan jawaban
informatif dan terpercaya tanpa rasa takut pada konsekuensi yang merugikan.
Akhirnya, peneliti harus menyampaikan tujuan wawancara dan menjamin sepenuhnya
kerahasian sumber respons.
Teknik bertanya
Corong, Transisi dari tema luas ke tema sempit
ini disebut teknik corong (funneling technique).
Pertanyaan Tidak Bias, Pertanyan
yang dibebani dapat mempengaruhi tipe jawaban yang diterma dari responden. Bias
juga dapat timbul dengan menekankan kata-kata tertentu, dengan perubahan nada
dan suara, dan melalui saran yang tidak tepat.
Mengklarifikasi Persoalan, Untuk
memastikan bahwa peneliti memahami persoalan sebagaimana responden bermaksud
mengungkapkannya, disarankan untuk menyatakan atau mengucapkan kembali informasi
penting yang diberikan oleh responden.
Membantu Responden untuk Memikirkan
Keseluruhan Persoalan, Bila responden tidak dapat memverbalkan
presepsinya atau menjawab “tidak tahu”, sebaiknya peneliti mengajukan pertanyan
secara lebih sederhana atau mengulanginya.
Membuat Catatan, Ketika
melakukan wawancara, adalah penting bahwa peneliti membuat catatan tertulis
saat wawancara berlangsung atau segera setelah wawancara berakhir.
Tinjauan tips untuk mewawancara
Peneliti
perlu membangun hubungan dengan responden dan memotivasi mereka untuk memberikan
respon secara relatif bebas dari bias dengan menyingkirkan semua kecurigan,
ketakutan, kegelisahan, dan kekhawatiran yang mungkin mereka miliki tentang
penelitian dan konsekuensinya.
Wawancara tatap muka dan telepon
Wawancara Tatap Muka
Kelebihan
Kelebihan
utama wawancara langsung atau tatap muka adalah bahwa peneliti dapat
menyesuaikan pertanyaan sesuai kebutuhan, mengklarifikasi keraguaan, dan
memastikan bahwa respons dipahami dengan tepat, dengan mengulangi atau
mengatakan kembali pertanyaan. Peneliti juga dapat melihat isyarat nonverbal
dari responden. Semua ketidak nyamanan, stress, atau masalah yang responden
alami bisa dideteksi melalui kerut dahi, ketukan gugup, dan bahasa tubuh
lainnya yang secara tidak sadar ditunjukkan oleh responden.
Kekurangan
Kekurangan
utama wawancara tatap muka adalah keterbatasan geografis yang menghalangi
survey dan sumber daya yang sangat banyak yang diperlukan jika survey tersebut
dilaksankan secara nasional atau internasional.
Wawancara Telepon
Kelebihan
Kelebihan
utama wawancara telepon, dari sudut pandang peneliti adalah bahwa sejumlah
orang yang berbeda dapat dicapai dalam periode waktu yang relatif singkat. Dari
titik responden, hal tersebut akan menghilangkan semua ketidaknyamanan yang
beberapa dari mereka mungkin rasakan ketika menghadapi pewancara.
Kekurangan
Kekurangan
utama wawancara telepon adalah bahwa responden bisa mngakhiri wawancara tanpa
peringatn atau penjelasan, dengan meletakkan gagang telepon. Untuk meminimalkan
tipe masalah nonrespon ini, disarankan untuk menghubungi responden beberapa
saat sebelumnya untuk meminta partisipasi dalam survey, memberi perkiraan lama
wawancara, dan mengatur waktu yang tepat untuk kedua pihak.
Wawancara dengan bantuan komputer
Wawancara
dengan komputer, memungkinkan pertanyan dikirim ke dalam layar computer dan
pewawancara dapat memasukkan jawaban responden secara langsung ke dalam
computer. Akuarsi pengumpulan data sangat meningkat karena peranti lunak dapat
diprogram untuk mengurang respon yang “tidak sampai” (offbase) atau “di luar
kisaran” (out of range). Peranti lunak CAI juga mencegah pewawancara menanyakan
pertanyan yang salah atau berada dalam urutan yang salah karena pertanyaan
secara otomatis dikirimkan kepada responden dalam susunan yang berurutan. Hal
tersebut akan menghilangkan bias oleh pewawancara, hingga batas tertentu.
CATI dan CAPI
Ada dua
tipe program wawancara dengan bantuan computer:
CATI (computer-assisted telephone
interviewing)
CATI, yang
digunakan dalam organisasi penelitian (research Organization), berguna sebab
respons terhadap survey bisa diperoleh dari orang-orang di seluruh dunia karena
PC dihubungkan (networked) pada sistem telepon.
CAPI (computer-assited personal
interviewing)
Memiliki
kelebihan dalah hal bisa dikelola sendiri (self administrated); yaitu responden
dapat menggunakan computer mereka sendiri untuk menjalankan program setelah
menerima peranti lunak dan memasukkan respons mereka, sehingga mengurangi
kesalahan dalam merekam.
Keuntungan paket peranti lunak
Dengan
kemajuan besar teknologi dan penurunan biaya peranti keras dan lunak, wawancara
dengan bantuan computer cukup menjanjikan untuk menjadi metode pengumpulan data
yang utama di masa depan. Komputer sangat memudahkan pekerjan pewawancara
terkait. Indeks data otomatis bisa dilakukan dengan program khusus. Dua mode
operasi adalah pembuatan indeks dan pencarian data dengan kecepatan tinggi.
Bagiaan II: Kuesioner
Kuesioner
(questionnaires) adalah daftar pertanyan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya
yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan
jelas.
Kuesioner yang diberikan secara pribadi
Keuntungan
utama memberikan kuesioner secara pribadi adalah bahwa peneliti atau seorang
anggota dari tim penelitian dapat mengumpulkan semua respons lengkap dalam
periode waktu singkat. Keraguaan apa pun yang responden mungkin miliki terhadap
beberapa pertanyaan bisa diklarifikasi di tempat. Peneliti juga memiliki kesempatan
untuk menyampaikan topik penelitian dan memotivasi responden untuk memberikan
jawaban secara jujur. Menyebarkan kuesioner kepada sejumlah besar orang pada
saat yang sama lebih murah dan memakan lebih sedikit waktu dibandingkan
mewawancara.
Kuesioner surat (mail questionnaires)
Kelebihan
kuesioner ini adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat dicakup dalam
survey.
Kekurangannya
adalah tingkat pengembalian yang rendah, keraguaan apa pun yang responden
miliki tidak dapat diklarifikasi, sulit untuk membuktikan keterwakilan sampel
karena mereka yang merespon survey mungkin sama sekali tidak mewakili populasi
yang seharunya diwakili.
Pedoman untuk Desain Kuesioner
Prinsip
dasar kuesioner bisa difokuskan pada tiga bidang, yaitu:
Prinsip susunan kata
Mengacu
pada factor, seperti:
Ketepatan
isi pertanyaan
Sifat
varoabel yang diteliti-perasaan subjektif atau fakta objektif-akan menentukan
jenis pertanyaan yang diajukan. Tujuan masing-masing pertanyaan sebaiknya
dipertimbangkan dengan hati-hati sehingga variabel bisa diukur secara memadai
dan tanpa ada pertanyaan yang tidak berguna.
Bagaimana
pertanyaan disampaikan dan tingkat kefasihan bahasa yang digunakan
Bahasa
kuesioner sebaiknya disesuaikan dengan tingkat pemahaman responden.
Tipe
dan bentuk pertanyaan diajukan
Pertanyaan
terbuka (open ended question) memungkinkan responden untuk menjawab
cara yang mereka pilih.
Pertanyaan
tertutup (closed question), sebliknya, akan meminta responden untuk
membuat pilihan di antara serangkaian altenatif yang diberikan oleh peneliti.
Pertanyaan yang disusun secara
positif dan negatif. Daripada menyampaikan semua pertanyaan
secara positif, disarankan memasukkan beberapa pertanyaan yang disusun secara
negatif (negatively worded questions), sehingga kecendrungan responden untuk
secara mekanis melingkari titik di salah satu ujung skala bisa diminimalkan.
Pertanyaan
yang memiliki respon ganda( doble balanced question), yaitu
pertanyaan yang membuka kemungkinan respons yang berbeda pada subkalimatnya.
Pertanyaan semacam itu sebaiknya dihindari dan lebih baik mengajukan dua atau
lebih pertanyaan terpisah.
Pertanyaan ambigu. Bahkan
pertanyaan yang tidak memiliki respons ganda mungkin disusun secara ambigu dan
responden menjadi tidak yakin apa arti pertanyaan yang sesunguhya. Respons atas
pertanyaan ambigu menimbulkan bias karena respondenyang berbeda mungkin
mengartikan item dalam kuesioner tersebut secara berbeda. Hasilnya akan berupa
campuran kumpulan respon ambigu yang tidak secara akurat memberikan jawaban
yang tepat pada pertanyaan.
Pertanyaan
yang bergantung pada ingatan (recall dependent question). Beberapa
pertanyaan mungkin mengharuskan responden untuk mengingat pengalaman dari masa
lalu yang sudah kabur dalam memori mereka. Jawaban atas pertanyaan yang
bergantung pada ingatan mungkin bias.
Pertanyaan
yang mengarahkan (leading question), sebaiknya tidak disampaikan dalam car
tertentu yang mengarahkan responden untuk memberikan respon yang peneliti sukai
dan inginkan dari mereka.
Pertanyaan
yang bermuatan (loaded question). Jenis bias lain dalam pertanyaan
terjadi ketika pertanyaan disampaikan dalam cara yang bermuatan emosional.
Keinginan disukai secara social (social
desirability). Terkadang item-item tertentu yang mengungkap penerimaan social
dengan sengaja disisipkan pada beberapa poin dalam kuesioner dan sebuah indeks
tentang tendensi penerimaan social individu dihitung dari sana.
Panjang pertanyaan.
Pertanyaan yang sederhana dan singkat lebih disukai daripada yang panjang.
Mengurutan pertanyaan
Urutan
pertanyaan dalam kuesioner sebaiknya membawa responden dari pertanyaan yang
bersifat lebih umum ke pertanyaan spesifik, dan dari pertanyaan yang relatif
mudah ke pertanyaan yang semakin sulit dijawab.
Data klasifikasi atau informasi pribadi
Keputusan
akan pertanyaan yang meminta informasi pribadi sebaiknya muncul di awal atau
akhir kuesioner sepenuhnya merupakan pilihan peneliti. Sejumlah peneliti
meminta data pribadi pada bagian akhir dan bukan awal kuesioner (Oppenheim,
1986). Alasannya mungkin adalah pada saat responden mencapai bagian akhir
kuesioner, ia telah diyakinkan akan legitimasi dan kemurnian pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti, dan karena itu, akan lebih cenderung untuk bersedia
memberikan informasi pribadi. Peneliti yang lebih suka meminta kebanyakan
informasi pribadi pada bagian awal mungkin berpendapat bahwa setelah responden
memberikan bebrapa sejarah pribadi mereka, mereka secara psikologis akan
mengidentifikasikan diri dengan kuesioner, dan mungkin merasakan suatu komitmen
untuk merespon.
Prinsip Pengukuran
Data
hendaknya dikumpulkan dalam cara yang memudahkan kategorisasi dan pengodean.
Penampilan umum atau “getup” kuesioner
Pendahuluan yang baik
Pendahuluan
yang baik yang secara jelas mengungkapkan identitas peneliti dan menyampaikan
tujuan survey. Penting pula membangun suatu hubungan dengan responden dan
memotivasi mereka untuk menjawab pertanyaan dalam kuesioner dengan sepenuh hati
dan antusias.
Menyususn pertanyaan, member instruksi
dan petunjuk, serta penjajaran yang baik
Menyusun
pertanyaan secara logis dan rapi dalam bagian yang tepat dan memberikan
instruksi tentang bagaimana melengkapi item-item di setiap bagian akan membantu
responden menjawabnya tanpa kesulitan.
Data pribadi
Informasi tentang Penghasilan dan Data
Pribadi Lainnya yang Sensitif
Pertanyaan terbuka di akhir
Kuesioner
bisa memasukkan sebuah pertanyan terbuka di akhir yang memungkinkan responden
untuk mengomentari aspek apa pun yang mereka inginkan.
Menyimpulkan kuesioner
Kuesioner
sebaiknya diakhiri dengan sebuah catatan yang sopan, yang mengingatkan
responden untuk memeriksakan kembali semua item yang telah diisi.
Tinjauan desain kuesioner
Mencoba dulu pertanyaan terstruktur
Desain dan Survei Kuesioner Elektronik
Survei
kuesioner online muah didesain dan disebarkan jika computer mikro dihubungka ke
jaringan computer.
SPSS
(Statistical Package for Social Sciences) mempunyai bebrapa program peranti
lunak untuk tujuan penelitian, termasuk (1) SPSS Data Entry Builder untuk
memebuat survey yang dapat disebarkan melalui Web, telepon, atau surat; (2)
SPSS Data Entry Enterprise Server untuk memasukkan respons; dan (3) SPSS 11.0
untuk analisis data dan grafik.
Bagian III: Metode Pengumpulan Data
Lainnya
Survei
Observasional (Observationa Surveys)
Sementara
wawancara dan kuesioner mengungkap respons dari subjek, adalah mungkin untuk
memperoleh data tanpa mengajukan pertanyaan kepada responden. Orang dapat
diamati dalam lingkungan kerja mereka sehari-hari atau dalam situasi lab, dan
aktivitas serta perilaku mereka atau item minat lainnya bisa dicatat dan
direkam.
Pengamat
Nonpartisipan (Nonparticipant-Observer)
Peneliti
mungkin mengumpulkan data yang diperlukan dalam kapasitas tersebut tanpa
menjadi bagian integral dari system organisasi.
Pengamat
Partisipan (Participant-Observer)
Peneliti
juga dapat memainkan peran pengamat partisipan. Di sini, peneliti memasuki
organisasi lingkungan penelitian, dan menjadi bagian tim kerja.
Studi
Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur
Studi
Observasional Terstruktur
Bila
pengamat mempunyai kumpulan kategori aktivitas atau fenomena yang telah
direncanakan sebelumnya untuk dipelajari, hal tersebut merupakan studi
observasional terstruktur (structured observational studies).
Studi
Observasional Tidak Terstruktur
Studi yang
dilakukan apabila pengamat akan mencatat secara praktis semua yang diobservasi
maka disebut observasional tidak terstruktur (unstructured observational
studies).
Kelebihan
dan Kekurangan Studi Observasional
Kelebihan
Studi Observasional
1.
Data
yang diperoleh melalui observasi peristiwa, sebagaimana adanya, pada umunya
lebih dapat dipercaya dan bebas dari bias responden.
2.
Dalam
studi observasional, lebih mudah untuk mencatat akibat dari pengaruh lingkunagn
pada hasil spesifik.
3.
Lebih
mudah untuk mengobservasi kelompok individu tertentu dari siapa sebaliknya
mungkin sulit untuk mendapatkan informasi.
Kekurangan
Studi Observasional
1.
Perlu
bagi pengamat untuk hadir secara fisi, sering untuk periode eaktu yang panjang.
2.
Metode
pengumpulan data ini tidak saja lambat, tetapi juga membosankan dan mahal.
3.
Karena
periode observasi yang lama, kelelahan pengamat bisa dengan mudah terjadi,
sehingga dapa membiaskan data yang dicatat.
4.
Meskipun
suasana hati, perasaan, dan sikap bisa ditebak dengan mengobservasi ekspresi
wajah dan perilaku nonverbal lain, proses pemikiran kognitif individu tidak
dapat ditangkap.
5.
Pengamat
harus dilatih tentang apa yang diobservasi dan bagaiman caranya, serta
cara-cara untuk menghindari bias pengamat.
Bias
dalam Studi Observasional
Dalam
setiap penelitiaan bias dapat saja terjadi, kemungkinan kesalahan pencatatan,
kehilangan ingatan, ataupun kesalahan dalam mengintrepretasikan aktivitas.
Pengumpulan
Data Melalui Observasi Mekanis
Ada
situasi di mana mesin dapat menyediakan data dengan mencatat peristiwa yang
diminati sebagaimana adanya, tanpa seorang peneliti perlu hadir secara fisik.
Metode
Proyektif
Ide atau
pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan dengan kata-kata
atau yang tetap berada pada tingkat bahwa sadar dalam pikiran respnden selalu
dapat diangkat ke permukaan melalui penelitian motivasional (motivational
research). Teknik yang lazim untuk mendapatkan data semacam itu adalah asosiasi
kata, penyelesaiaan kalimat, thematic appreciation tests (TAT), tes inkblot,
dan sebagainya.
Multimetode Pengumpulan Data
Karena
hampir semua metode pengumpulan data memiliki beberapa bias yang berkaitan
dengannya, mengumpulkan data melalui multimode dan dari berbagai sumber akan
menambah keketatan penelitiaan. Demikian juga, jika data yang diperleh dari
beberapa sumber menunjukkan tingkat kesamaan, kita akan memiliki keyakinan
lebih kuat mengenai ketepatan data.
Lingkungan di Mana Data Diperoleh
Data dapat
diperoleh di lapangan maupun di lab.
Dimensi Internasional dari Survei
Persoalan Tertentu dalam Instrumentasi
untuk Penelitian Lintas Budaya
Hal ini
perlu diperhatikan ketika mendesain instrument untuk mengumpulkan data dari
berbagai Negara. Karena setiap Negara memiliki bahasa yang berbeda, adalah
penting untuk memastikan bahwa penerjemahan ke dalam bahasa local secara akurat
sesuai dengan bahasa asli.
Persoalan
dalam Pengumpulan Data
Persoalan
penting yang ada dalam pengumpulan data
lintas budaya, diantaranya;
Kesepadanan Respons, Dipastikan dengan
mengadopsi prosedur pengumpulan data yang seragam dalam beragam budaya. Metode
yang identik dalam memperkenalkan studi, peneliti, instruksi tes, dan kata-kata
penutup, dalam kuesioner yang diberikan secara pribadi, akan memberikan kesepadanan
dalam motivasi, orientasi tujuan, dan sikap respon.
Pemilihan Waktu Pengumpulan Data, Digunakan
untuk perbandingan lintas budaya.
Status Orang yang Mengumpulkan Data
Keuntungan Manajerial
Sebagai
sponsor penelitian manajer akan bisa memutuskan tingkat kecanggihan data yang
ingin diperoleh, berdasarkan kompleksitas dan kegawatan situasi.
Etika dalam pengumpulan data
Etika
dan peneliti
1.
Memperlakukan
informasi yang diberikan responden sebagai sangat rahasia dan menjaga privasi
responden merupakan salah satu tanggung jawab utama peneliti
2.
Menjelaskan
tujuan penelitian.
3.
Tidak
mencapuri urusan pribad.
4.
Tidak
boleh melangar harga diri dan kehormatan subjek.
5.
Tidak
boleh memaksa
6.
Pengamat
nonpartisipan harus sedapat mungkin tidak mencampuri.
7.
Dalam
studi lab, subjek harus diberitahu sepenuhnya mengenai alas an eksperimen
setelah mereka berpartisipasi dalm studi.
8.
Subjek
tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka baik fisik maupun
mental.
9.
Tidak
boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama studi.
Perilaku
etis reponden
1.
Subjek,
setelah menyetujui pilihan untuk berpartisipasi dalam sebua studi, harus
bekerja sama sepenuhnya dalam tugas-tugas yang diberikan.
2.
Responden
juga wajib menyampaikan respon secara benar dan jujur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar