Pemerintahan
al-Buwaihiyah (320-447 H / 932-1055 M)
Periode ini ditandai dengan adanya dominasi
keluarga Buwaih. Mereka adalah kelompok Syiah yang sangat benci kepada islam
dan fanatik. Orang yang pertama kali muncul ke permukaan adalah Buwaih bin
Syuja’. Dia orang yang sangat fakir dan seorang. Sedangkan anak-anaknya (Ahmad,
Hasan, Ali) menjadi tentara Makan bin Kali salah seorang pemimpin terkemuka di
Dailam (selatan Laut Qazwin). Pada tahun 320 H/932 M pengaruh mereka (Ali) mulai
terasa dan pengaruh mereka sampai pada puncak keemasannya. Kekuasaan mereka
meliputi beberapa wilayah pemerintahan Bani Abbasiyah. Mereka meminta kepada
khalifah Bani Abbasiyah untuk mengakui wujud dan eksistensi mereka. Mereka
memiliki pengaruh yang amat besar terhadap para khalifah Bani Abbas dan
menyetir para khalifah. Mereka juga menentukan siapa khalifah yang akan
diangkat dan dicopot. Maka, saat itu khalifah tidak lagi memiliki pengaruh dan
kekuasaan sehingga karisma khalifah menghilang pada masa tersebut.
Pemimpin-pemimpin yang paling menonjol dari anak
Buwaih bin Syuja’ ada tiga :
- Imadud Daulah Ali (320-338 H / 932-949 M)
- Ruknud Daulah Hasan (320-366 H / 932-976 M)
- Mu’izud Daulat Ahmad (320-356 H / 932-966 M)
Mereka bertiga membagi negeri-negeri itu demikian
bentuknya. Setelah mereka meninggal, kekuasaan berada di tangan ’Adhat Daulah
bin Ruknud Daulah. Pada masa ini Bani Buwaih mencapai puncak kekuasaan. Setelah
dia meninggal, terjadi pertempuran yang berujung pada kehancuran. Pemimpin
terakhir mereka adalah al-Malik ar-Rahim. Pada masa pemerintahannya terjadi
serangan yang mengakibatkan kehancuran Bani Buwaihiyun.
Pemerintahan al-Akhasyidiyah di Mesir (323-358 H /
934-968 M)
Asal
Akhasyidiyun adalah dari Turki dan Farghanah di Asia Tengah. Pendirinya adalah
Muhammad ibnul-Akhasyidiyah bin Thaghaj. Mesir sangat maju ketika ia memerintah
dan berhasil menjadikan Syam sebagai bagian dari wilayahnya yang kemudian
disusul dengan Hijaz. Setelah meninggal, dia digantikan oleh dua anaknya yang
masih kecil dan berada di bawah arahan Kafur seorang budak al-Akhsyayid asal
Habasyah. Perdagangan mengalami masa
gemilang di zamannya. Setelah meninggal, pemerintahannya langsung melemah hingga
akhirnya berhasil diruntuhkan oleh orang-orang Fathimi pada tahun 358 H/ 968 M.
Pemerintahan Imran bin Syahin di Bithih-Irak
(329-408 H / 940-1047 M)
Dia awalnya adalah seorang penarik pajak pada
pemerintahan Mu’izzud Daulah al-Buwaihi. Dia memerintah selama empat tahun dan
memiliki kekuatan hingga akhirnya dicukur habis oleh Bani Buwaih. Sementara itu,
anak keturunannya terus berkuasa hingga tahun 408 H / 1017 M
Pemerintahan Ghaznawiyah di Ghaznah, sebagian
Iran, Asia Tengah, dan Sebagian India
Pada masa antara tahun 366-387 H / 976-997 M yang
berkuasa adalah seorang Mamluk yang dikenal dengan sebutan Sabaktakin.
Sultan
Mahmud al-Ghaznawi
Dikenal sebagai penguasa yang adil, sangat cinta
dan menghormati ilmu dan ulama. Sultan memberikan wasiat bahwa yang berkuasa
setelah dirinya adalah anaknya yang bungsu. Hal ini menimbulkan peperangan antarsaudara
dan menjadikan pemerintahan ini menjadi lemah dan kemudian dihancurkan oleh
orang-orang Saljuk dan Ghawri.
Pemerintahan az-Zairiyah di Aljazair dan Tunisia
(362-563 H / 972-1167 M)
Wilayah ini berada di bawah kekuasaan Fathimi.
Ketika mereka menguasai Mesir, orang-orang Fathimi memindahkan pusat
kekuasaannya ke Mesir pada tahun 363 H / 973 M. Mereka mengangkat Balkin bin
Zayri ash-Shanhaji sebagai penguasa di wilayah Afrika Utara. Ketika
mendeklerasikan diri lepas dari pemerintahan Fathimi, mereka mulai menghalalkan
segala cara, maka lemahlah pemerintahan mereka dan terus runtuh hingga akhirnya
sirna.
Pemerintahan al-’Aqiliyah di Mushol (386-489 H /
996-1095 M)
Pemerintahan ini didirikan oleh Abu Dzawad
Muhammad ibnul-Musayyib al-’Aqili. Setelah itu dia digantikan oleh saudaranya
Husamud Daulah al-Muqallid ibnul-Musayyib. Mereka berhasil menguasai Mushol,
Anbar, Madain, Kufah, dan yang lainnya. Pemerintahannya terus berlangsung
hingga akhirnya dihancurkan oleh orang-orang Saljuk pada tahun 489 H / 1095 M.
Pemerintahan
keluarga Khazrun az-Zanatiyun di Tharablis-Libya(390-540H/999-1145M)
Pendiri
pemerintahan ini adalah Fulful bin Said bin Khazrun az-Zanati (390-400 H). Dia
adalah penguasa dari keluarga Zairi. Masa pemerintahan ini diwarnai dengan
guncangan yang terus-menerus. Kemudian wilayah kekuasaannya dikuasai oleh orang
Eropa pada tahun 541 H.
Negara-negara terpenting di Abad ke-5 H / 11 M
1. pemerintahan al-Asadiyah di Hilal, sebelah
barat Baghdad (403-551 H/1012-1156 M)
ini adalah
pemerintahan Syiah. Mereka berasal dari kabilah Arab dan mendirikan pemerintahan.
Pendirinya adalah Abul Hasan Ali al-Asadi.
2. pemerintahan Saljuk Besar (432-583 H/
1040-1187 M)
orang-orang Saljuk adalah
keluarga besar al-Ghizz yang besar dari Turki. Ketika Thughril Beik menguasai sebagian
wilayah Turki, dia mengumumkan berdirinya negeri mereka pada tahun 432 H/ 1040
M. Thughril Beik sebagai raja dan Ray sebagai pusat pemerintahan. Pemerintahan
mereka menjadi lemah akibat adanya perang salib, pemberontakan Hasyasyin, dan
adanya perepecahan internal. Pada saat pemerintahan mengalami kelemahan, maka
mereka memisahkan diri dengan wilayah mereka masing-masing dan memisahkan diri
dari pemerintahan Saljuk. Pada akhirnya, mereka berhasil dihancurkan oleh
pemerintahan Khawarizm.
3. pemerintahan Bani Hammad di Aljazair
(398-547 H/ 1007-1152 M)
mereka adalah cabang dari
keluarga besar Zairi dan pemerintahan bermahzab Syiah. Pemerintahan ini
didirikan oleh Hammad bin Balkin pada tahun 398 H di Maghrib Tengah (Aljazair)
kemudian ia menguasai Persia. Pemerintahan ini berakhir di tangan orang
Muwahhidin pada tahun 547 H/ 1152 M.
4.
pemerintahan an-Najahiyah (Zabid) (403-554 H /
1012-1159 M)
pendiri pemerintahan ini
adalah Najah, salah seorang budak asal Habasyah yang berada di bawah
pemerintahan Ziyadiyah. Ketika kekuasaan diambil oleh orang-orang Shalahiyun,
maka perang dan pertempuran terus berlangsung. Kondisinya membaik pada masa
pemerintahan Said al-Ahwal bin Najah. Pada akhir pemerintahannya kekuasaan
dikendalikan oleh sekelompok budak hingga akhirnya pemerintahan mereka berakhir
di tangan Bani al-Mahdi pada tahun 554 H / 1159 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar